Sukses

Chelsea Belum Laku, Roman Abramovich Diklaim Incar Klub Spanyol

Abramovich yang dianggap dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin tengah menghadapi sanksi dari pemerintah Inggris terkait invasi militer yang dilakukan negaranya terhadap Ukraina. Langkah ini kemudian berimbas kepada klub Liga Inggris miliknya, yakni Chelsea.

Liputan6.com, Jakarta Miliarder asal Rusia, Roman Abramovich kabarnya ikut meramaikan bursa pembelian klub Spanyol, Valencia. Informasi ini dibocorkan oleh calon pembeli Kelelawar Mestalla lainnya, yakni Miguel Zorio.

Zorio yang telah mengajukan tawaran sebesar 248 juta euro mengklaim, kalau sang pemilik Valencia CF, Peter Lim juga mendapat tawaran dari pihak lain, yakni Abramovich. 

"Peter Lim ingin menjual klub itu di London dengan harga 250 juta euro (setara 3,9 Triliun) dan dia belum berhasil," kata Zorio seperti dilansir dari Metro.co.uk.

"Belakangan dia membocorkan kepada medua kalau dia ada dua tawaran, yakni dari saya dan dari pemilik Chelsea," beber Zorio menambahkan. 

"Dan dari sini, saya katakan  dia bisa membayar kompensasi kerugian sebesar 50 juta per tahun atau dia boleh menjualnya kepada kami. Suka atau tidak suka," beber Zorio menambahkan. 

Abramovich yang dianggap dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin tengah menghadapi sanksi dari pemerintah Inggris terkait invasi militer yang dilakukan negaranya terhadap Ukraina. Langkah ini kemudian berimbas kepada klub Liga Inggris yang telah dibelinya sejak 2003 lalu, Chelsea. 

Seluruh kegiatan bisnis The Blues ikut dibekukan. Tim asal London itu juga dilarang ikut aktif pada bursa transfer pemain dan dilarang menjual tiket baru pada pertandingan kandang di Stamford Bridge.

Tekanan yang diberikan pemerintah Inggris memaksa Abramovich menjual klub tersebut. Hanya saja, hingga saat ini belum satupun calon pembeli yang mampu memenuhi tawaran yang diminta. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berlomba Curi Perhatian

Batas waku penawaran kemudian digeser demi memberi kesempatan kepada calon pembeli mengajukan tawaran yang lebih baik. Jual beli ditangani oleh bank perdagangan AS, The Raine Group. Mereka memberi tambahan waktu demi agar calon pembeli mendapat kesempatan penuh dan adil untuk menyelesaikan rincian proposal yang ingin mereka ajukan secara lebih memadai.

Todd Boehly dan keluarga Ricketts merupakan dua dari empat calon pembeli yang potensial. Keduanya bahkan menawarkan penggemar Chelsea pembagian saham sebagai bagian dari tawaran mereka. 

Pekan lalu, keluarga Ricketts berjanji memberikan delapan poin kepada pendukung Chelsea di tengah protes dari penggemar tentang potensi kepemilikan mereka. Selain itu, keluarga Ricketts juga berjanji tidak akan pernah membawa Chelsea bergabung dengan Liga Super Eropa di luar keseriusan mereka dalam membiayai perjalanan tim putra dan putri The Blues ke depannya.  

Sementara itu, Boehly juga tidak mau kalah. Demi mendapat simpati fans, Boehly hadir di Stamford Bridge untuk menyaksikan pertarungan Chelsea Vs Real Madrid di Stamford Bridge, Minggu lalu. Sayang dalam laga leg pertama babak perempat final Liga Champions itu, Chelsea kalah 1-3.

 

3 dari 4 halaman

Aktif Upayakan Perdamaian

Di balik bayang-bayang pembekuan asetnya di sejumlah negara, Abramovich belakangan diketahui aktif dalam upaya perudingan damai Rusia-Ukraina. Dia menjadi salah satu delegasi yang ikut dalam pertemuan di Istanbul Turki, belum lama ini dan dikabarkan diracun akibat aktivitas tersebut. 

Tudingan bermula saat Abramovich dan sejumlah delegasi lain mengalami gangguan kesehatan usai menghadiri perundingan damai di Turki. Saat itu, disebutka bila Abramovich dan dua negosiator lain mengalami gejala kulit mengelupas dan mata merah hingga harus dirawat di rumah sakit. 

Laporan mengenai peristiwa ini sebenarnya masih simpang-siur. Namun menurut Wall Street Journal (WSC) seperti dilansir dari France24, Abramovich adalah salah satu delegasi yang ikut dalam perundingan damai di Kiev, awal bulan ini. Dan dalam pertemuan itu, salah seorang pejabat Ukraina diketahui sempat menuangkan minuman kepada para delegasi termasuk Roman Abramovich.

Namun soal keracunan yang menimpa Roman Abramovich, Mykhailo Podolyak, negosiator lain dalam pertemuan itu menilai, ada banyak spekulasi dan teori konspirasi yang mencuat. Sedangkan Negosiator lain, Rustem Umerov meminta agar tidak langsung percaya dengan informasi yang belum terverifikasi.

Hal senada juga disampaikan Menteri Luar Negeri, Ukraina, Ukrainian Foreign Minister Dmytro Kuleba. "Semua orang haus berita yang sensasional," katanya di TV. Meski demikian, dia juga menambahkan, agar para delegasi yang bernegosiasi dengan Rusia lebih berhati-hati dalam mengonsumsi sesuatu.

"Saya sarankan siapa pun yang akan bernegosiasi dengan Rusia untuk tidak makan atau minum apa pun, (dan) sebaiknya menghindari menyentuh permukaan," kata Kuleba. (Selengkapnya simak di sini).

 

4 dari 4 halaman

Dosis Rendah

Dalam laporannya, WSJ, juga menyampaikan Abramovich dan dua negosiator lain dalam kondisi yang stabil. Mereka sudah berangsur membaik dan tidak sampai membahayakan nyawa ketiganya.

Sementara itu, Bellingcat mengutip sejumlah ahli melaporkan, Abramovich kemungkinan telah diserang dengan senjata kimia yang belum teridentifikasi. Hanya saja, dosisnya tidak mematikan dan bertujuan untuk menakut-nakuti korban. Sejauh ini, belum ada pihak yang bertanggung jawab.

Menurut Bellingcat, ketiga korban hanya mengonsumsi cokelat dan air mineral sebelum pertemuan. Sementara degegasi keempat yang mengonsumsi barang-barang itu tidak mengalami gejala apapun.

(Simak berita selengkapnya di sini).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.