Sukses

Yussuf Poulsen, Anak Pelaut Muslim yang Bersinar di Euro 2020 / 2021

Poulsen kembali unjuk gigi bersama timnas Denmark di Euro 2020 / 2021.

Liputan6.com, Jakarta- Denmark secara dramatis berhasil lolos ke 16 besar Euro 2020 / 2021. Tim Dinamit mengunci tiket setelah menang telak 4-1 atas Rusia di laga Grup B pada Selasa (22/6/2021) dinihari WIB.

Kemenangan atas Rusia menjadi raihan tiga angka perdana Denmark di Piala Eropa 2020 / 2021. Di dua laga sebelumnya Simon Kjaer dan kawan-kawan selalu kalah.

Namun berkat pesta gol ke gawang Rusia, Denmark berhasil lolos ke 16 besar dengan menjadi runner-up Grup B mendamping Belgia yang jadi juara grup.

Denmark menyalip Finlandia dan Rusia yang juga sama-sama mengoleksi tiga poin. Penyerang Yussuf Poulsen menjadi pahlawan Denmark di Euro 2020.

Poulsen sudah membuat dua gol di Euro 2020. Penggawa Red Bull Leipzig itu merupakan pemain tersubur timnas Denmark selama Piala Eropa 2020.

 

 

Saksikan Video Menarik Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kisah

Nama Yussuf Poulsen sudah mulai dikenal publik saat Piala Dunia 2018. Ketika itu Poulsen juga tampil bagus bersama timnas Denmark.

Perjalanan hidup Poulsen ternyata cukup berliku. Dia merupakan putra dari seorang wanita asli Denmark dan pria Tanzania. Ayah Poulsen beragama Islam sehingga penggawa Red Bull Leipzig ini memiliki nama depan Yussuf. Namun Poulsen sendiri hingga saat ini tak pernah mengungkapkan secara terbuka agama yang dianutnya.

Ayah Poulsen bukan orang berada. Dia bekerja di kapal kontainer yang kerap bolak-balik Muhenza dan Denmark sebelum akhirnya menetap di Kopenhagen.

Sayangnya Poulsen kecil hanya sebentar merasakan kasih sayang dari sang ayah. Ayah Poulsen meninggal dunia saat pemilik tinggi 193 cm itu baru berusia enam tahun karena sakit kanker.

3 dari 4 halaman

Ayah

Meski meninggalkan Poulsen di usia belia, sang ayah meninggalkan warisan berharga bernama sepak bola. Ya, Poulsen pertama kali mengenal sepak bola dari ayahnya.

"Dia yang membawa saya ke sepakbola untuk pertama kalinya, dan dia memainkan permainan," kata Poulsen tahun 2015 lalu. Untuk menghormati jasa besar ayahnya, Poulsen memilih mengganti nama di kaos tandingnya menjadi Yurary.

Karena ayahnya berasal dari Tanzania, Poulsen sebenarnya juga bisa memperkuat negara Afrika tersebut. Namun untuk karier internasional, Poulsen lebih memilih membela negara asal ibunya, Denmark.

4 dari 4 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.