Sukses

Alfred Riedl Meninggal Dunia, Mantan Pelatih Timnas Indonesia Ini Sempat Tertekan karena Karantina

Alfred Riedl punya sejarah penyakit jantung yang akut. Ini pula yang membuat dia sempat tertekan karena harus menjalani karantina mandiri di Austria.

Liputan6.com, Jakarta Mantan pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl meninggal dunia pada usia 70 tahun. Belum diketahui dikarenakan apa, pria asal Austria itu wafat pada Selasa (8/9/2020) dini hari tadi.

"Alfred Riedl tutup usia kemarin malam di umur 70 tahun. RIP coach Alfred teman dan mentorku. Terima kasih untuk persahabatan, ilmu dan pengalaman yang kamu bagikan kepada saya," ujar mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, Wolfgang Pikal lewat pesan singkat.

Alfred Riedl melatih Timnas Indonesia dalam tiga kesempatan berbeda. Riedl tercatat menukangi Timnas Indonesia pada 2010-2011, 2013-2014, dan 2016-2017.

Selama menukangi Timnas Indonesia, Riedl mencatatkan prestasi terbaik saat membawa tim Merah Putih finis sebagai runner up di Piala AFF 2010.

 

Saksikan Video Alfred Riedl di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tertekan Karena Pandemi

Sebelum meninggal dunia, Alfred Riedl diketahui memang sudah punya penyakit jantung yang akut. Dia pun sempat menjalani operasi di Austria.

Karena sejarah penyakit ini pula, Ried jadi ketakutan dan tertekan saat menjalani karantina mandiri di Austria.Dalam sesi wawancara dengan media terkemuka Austria, Kurier, Alfred Riedl bercerita perjuangannya untuk menghindari dirinya terpapar virus mematikan tersebit.

Virus ini juga telah mengubah kehidupan sang mentor. Dia tidak meninggalkan rumahnya di Pottendorf, Austria, karena dia tidak hanya berisiko karena usianya, tetapi juga karena penyakit.

"Saya tidak keluar rumah sama sekali, risikonya terlalu besar," kata Alfred Riedl April lalu.

 

3 dari 4 halaman

Gagal Latih Persebaya

Karena penyakit jantung, Alfred Riedl juga gagal kembali ke Indonesia. Dia sempat dihubungkan dengan Persebaya Surabaya.

Sebelumnya pada 2007 ia sempat menjalani operasi gagal ginjal. Ia bertahan bisa tetap hidup karena ada seorang warga Vietnam bersedia mendonorkan ginjalna.

Istrinya yang usianya jauh lebih muda yang akhirnya berbelanja kebutuhan pokok keluarga . Dengan mengurung diri di rumah Alfred Riedl juga merasa stres.

4 dari 4 halaman

Sangat Terpukul

 

 

“Karena kita mencintai kebebasan dan butuh olahraga, pandemi virus corona sangat memukul kita semua. Ini adalah situasi seperti berada di sebuah penjara, hanya sedikit lebih menyenangkan dengan tanda kutip, ”kata pria kelahiran 2 November 1949 itu.

"Jika kita tidak semua tidak bersatu, akan sulit untuk keluar dari cerita menyeramkan ini,” ujarnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.