Sukses

Dele Alli Mengaku Dikhianati Teman Terkait Video Bernuansa Rasisme

Selain harus membayar denda 50,000 pounds, Dele Alli juga harus melewatkan pertandingan melawan Manchester United

Liputan6.com, London - Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menghukum pemain Tottenham Hotspur, Dele Alli, dengan larangan satu pertandingan. FA memberi sanksi terkait video yang diunggahnya di Snapchat pada awal Februari lalu.

Dalam video itu, Dele Alli mengolok-olok seorang pria Asia di bandara terkait Corona Covid-19. Meski segera menghapus video itu, Alli tetap didakwa pada 26 Februari. Hasilnya, FA menjatuhi hukuman dengan satu laga dan akan absen saat Tottenham Hotspur menghadapi MU.

Dia juga telah dikenai denda 50.000 poundsterling dan harus mengikuti kursus pendidikan setelah dinyatakan bersalah atas "pelanggaran yang diperburuk" dari Peraturan E3, yang termasuk referensi untuk ras dan / atau warna dan / atau asal etnis dan / atau kebangsaan.

Terkait kejadian itu, Dele Alli memgaku merasa dikhianati temannya yang menjual video pribadi Snapchat tersebut. Video itu oleh salah seorang teman dekatnya di Snapchat disalin dan dijualnya ke surat kabar nasional.

Alli bersikeras menyatakan pembelaannya pada persidangan Senin lalu. Namun, komisi regulator yang terdiri dari tiga orang itu memutuskan bahwa Alli membuat hubungan yang jelas antara seorang pria Asia dan virus itu, yang pada saat itu belum menyebar ke Eropa atau menjadi pandemi global.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sadar

Alasan tertulis keputusan FA berbunyi, “Pemain menjelaskan bahwa dia memutuskan untuk menghapus video sebelum dia naik ke Dubai.

“Itu adalah hari berikutnya dia menjadi sadar bahwa dia, dalam kata-katanya, telah“ dikhianati ”oleh seseorang di grup Snapchat dan posnya telah diberikan kepada media.

3 dari 3 halaman

Permintaan Maaf

"Sebuah permintaan maaf dibuat di mana pemain merinci bahwa dia telah 'mengecewakan dirinya sendiri', tetapi itu adalah bukti pemain kepada komisi bahwa dia tidak menganggap konten video semacam itu untuk 'menyeberangi garis' ke dalam melakukan jawab berdasarkan Peraturan E3, khususnya seperti video, dalam pendapatnya, "tidak ada hubungannya dengan etnis pria itu".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.