Sukses

Tidak Sesuai Harapan, Jose Mourinho Pernah Hentikan Karier 6 Pemain Top Ini

Lahir di Lisbon, Portugal, Jose Mourinho adalah salah satu ahli susun taktik jenius di dunia.

Liputan6.com, London - Jose Mourinho merupakan salah satu pelatih top di dunia. Dia pernah memenangkan Liga Inggris, Liga Italia, hingga Liga Champions. Namun, dia dikenal sebagai pelatih yang sangat tegas.

Lahir di Lisbon, Portugal, Jose Mourinho adalah salah satu ahli susun taktik jenius di dunia. Dia mendapat ilmu kepelatihan dari mantan manajer Manchester United, Louis van Gaal saat keduanya masih menangani Barcelona.

Mendapat banyak ilmu dari Van Gaal membuat Mourinho mempunyai sifat yang hampir mirip dengan pria asal Belanda tersebut.

Tidak percaya? Mourinho dan Van Gaal tidak pernah ragu mencadangkan hingga membuang pemain berlabel bintang jika tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Setidaknya, ada enam pemain berlabel bintang yang kariernya 'dibunuh' oleh Jose Mourinho, pelatih yang mempersembahkan gelar treble winners kepada Inter Milan pada tahun 2010. Siapa saja pemain yang dimaksud? Simak ulasannya di halaman berikut!

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Juan Cuadrado

Juan Cuadrado didatangkan Chelsea pada Januari 2015 dari Fiorentina. Namun, Cuadrado yang awal diprediksi bisa berduet dengan Eden Hazard tidak bisa mewujudkan harapan Mourinho.

Dalam dua bulan sejak tiba bersama The Blues, winger yang kini berusia 31 tahun tersebut hanya bermain sebanyak sembilan pertandingan. Cuadrado tak mampu mencetak gol setelah berseragam biru.

Pemain yang dibeli seharga 26 juta pound sterling itu hanya duduk manis di bangku cadangan The Blues sambil menunggu Mourinho memberinya kesempatan bermain. Kesal dihentikan oleh Mourinho selama di Chelsea, Cuadrado pun hengkang ke Juventus.

 

3 dari 7 halaman

Ricardo Kaka

Sangat menyedihkan melihat performa Ricardo Kaka ketika bersama Real Madrid setelah meninggalkan AC Milan pada tahun 2009. Pada tahun pertamanya bersama Los Blancos, Kaka hanya mampu mencetak 9 gol dan 8 assists.

Fansnya masih berharap Kaka bisa tampil cemerlang setelah kedatangan Mourinho di Santiago Bernabeu pada tahun 2010. Namun sayang harapan itu sirna, Mourinho lebih suka memainkan Mesut Ozil ketimbang Kaka selama tiga tahun.

Mourinho tidak bisa mengembalikan performa pria yang kini berusia 37 tahun tersebut. Selama tiga tahun di bawah asuhan Mourinho, Kaka lebih banyak berjuang untuk bangkit dari bangku cadangan.

 

4 dari 7 halaman

Iker Casillas

Selain Kaka, Mourinho juga membunuh karier Iker Casillas ketika berada di Real Madrid. Tidak ada yang pernah meragukan Casillas sebagai salah satu kiper terhebat di dunia.

Tapi tidak dimata Mourinho. Pada tahun terakhirnya memimpin Real Madrid, Mourinho lebih mempercayakan gawang Los Blancos kepada Diego Lopez. Akibat jarang dimainkan, Casillas sering melakukan kesalahan yang berbuah gol ke gawang Real Madrid. 

5 dari 7 halaman

Juan Mata

Entah apa yang ada dibenak Mourinho ketika melepas pemain yang sudah berlabel bintang, seperti Juan Mata pada Januari 2014. Tidak tanggung-tanggung, Mata dilepas ke rival The Blues, Manchester United.

Padahal, gelandang asal Spanyol itu memenangkan Player of the Year dalam dua tahun berturut-turut bersama Chelsea, yakni pada 2012 dan 2013. Keputusan tersebut sempat membuat marah fans The Blues.

Ketika melepas Mata, Mourinho tidak bisa menjanjikan satu tempat utama di skuat Chelsea. Sementara gelandang berusia 27 tahun tersebut ingin dimainkan secara terus-menerus. Tak punya pilihan, Mourinho pun memutuskan untuk melepas pria yang mengawali kariernya bersama Real Madrid B tersebut.

Namun, Juan Mata menjadi andalan Mourinho saat keduanya bekerja sama di Manchester United. Kolaborasi keduanya membawa MU memenangkan Liga Europa di tahun 2017.

 

6 dari 7 halaman

Hamit Altintop

Mungkin fans Real Madrid telah melupakan pemain serba bisa asal Turkey, Hamit Altintop. Pria yang kini memperkuat Galatasaray tersebut adalah pemain Los Blancos pada tahun 2011-2012.

Altintop adalah pemain bintang yang dipilih langsung dan dihancurkan oleh tangan Mourinho. Gelandang berusia 32 tahun tersebut hanya bertahan delapan bulan di Santiago Bernabeu Stadium. Ironisnya, Altintop hanya mengenakan jersey Madrid dalam 9 pertandingan.

 

 

7 dari 7 halaman

Sergio Canales

Tahun 2010, Madrid menemukan gelandang serang berbakat asli Spanyol, Sergio Canales. Namun, bakatnya tidak dimanfaatkan oleh Mourinho.

Canales yang saat itu masih berusia 19 tahun kalah bersaing dengan Angel Di Maria. Canales pun membusuk secara perlahan di bangku cadangan. Selama bersama Madrid, Canales hanya tampil dalam enam pertandingan saja.

Tahun 2011, dia hengkang ke Valencia dan memberikan dampak yang cukup besar bagi tim berjuluk Kelelawar Hitam tersebut. Kini, pria yang sudah berusia 24 tahun tersebut memperkuat Real Sociedad.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.