Sukses

Liverpool Kecam Spanduk Berbau Porno Bergambar Wajah Divock Origi

Suporter pasang spanduk berbau porno bergambar Divock Origi, Liverpool pun sangat marah karena fans The Reds malah menempel spanduk tak senonoh seperti itu.

Liverpool- Liverpool memetik kemenangan meyakinkan saat tekuk KRC Genk dengan skor 4-1 pada matchday ketiga Liga Champions di Luminus Arena pada Rabu (23/10/2019). Alex Oxlade-Chamberlain mencetak dua gol di pertandingan tersebut.

Mantan pemain Arsenal itu mencetak gol pertama saat laga baru berjalan dua menit. Oxlade-Chamberlain kembali membobol gawang Genk di menit ke-57.

Dua gol Liverpool lainnya dicetak Sadio Mane pada menit ke-77 dan Mohamed Salah pada menit ke-87. Sementara gol Genk dicetak Stephen Odey pada menit ke-88.

Namun, ada yang menarik dari laga yang terjadi tadi malam. Ada banner Divock Origi yang terpampang di tribune penonton.

Spanduk tersebut mempertontonkan gambar Origi yang diedit secara ekstrem. Wajah Origi ditempelkan pada sebuah badan semi telanjang. Insiden itu membuat managemen Liverpool geram.

Kabarnya, spanduk tersebut sengaja dipasang suporter The Reds untuk membuat timnya bermain lebih santai di markas lawan. Sayang, managemen Liverpool tak menyukai hal tersebut.

Melansir The Sun, Kamis (24/10/2019), juru bicara The Reds mengatakan klub mengutuk tindakan suporter tersebut. "Klub mengutuk spanduk yang ditampilkan sebelum kick-off," ujar juru biacara Liverpool.

“Kami berusaha menurunkannya segera setelah kami sadar. Spanduk itu sangat ofensif dan tidak pantas," tambahnya.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dinilai Rasis

Bukan hanya persoalan gambar vulgar, Liverpool juga menganggap spanduk tersebut berbaru rasialisme.

Bagaimana tidak, wajah pemain Belgia itu disatukan dengan badan orang berkulit hitam yang sering disebut dengan nama "WhatsApp Black Man".

Kondisi ini tentu menjadi perhatian tersendiri. Premier League dan beberapa kompetisi sepak bola Eropa sedang gencar memerangi rasialisme.

Premier League bahkan telah memulai kampanye anti-rasialisme mereka sejak 19 Oktober hingga 27 Oktober 2019. Setiap pertandingan yang diselenggarakan dalam kurun waktu tersebut bakal mendapat label "No Room for Racism" (tak ada tempat untuk rasialisme).

Sumber: The Sun

Disadur dari Bola.com (Hesti Puji Lestari/Yus Mei Sawitri, published 24/10/2019)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.