Sukses

Timnas Indonesia Harus Cepat Beradaptasi Terapkan Skema ala Antonio Conte

Simon McMenemy menerapkan pola 3-4-3 bagi Timnas Indonesia. Sistem tersebut dipopulerkan kembali Antonio Conte.

Jakarta - Simon McMenemy merombak gaya bermain Timnas Indonesia usai menggantikan Bima Sakti. Jika sebelumnya Tim Garuda menggunakan 4-3-3 warisan Luis Milla, timnas kini memakai pola 3-4-3.

Sistem permainan ini mirip gaya pelatih top Italia, Antonio Conte. Bocoran perubahan gaya bermain disampaikan stoper Timnas Indonesia, Ricardo Salampessy.

Sang bek asal Persipura Jayapura itu dipanggil ke timnas setelah lama absen kabarnya untuk mendukung mulusnya penerapan pola 3-4-3. Ricardo selama ini dikenal sebagai sosok bek yang fasih dengan sistem pertahanan tiga palang pintu.

Ia jadi sosok penting di Timnas Indonesia Piala Asia 2007. Tim besutan Ivan Kolev kala itu juga memainkan 3-4-3.

Perlu pembaca Bola.com ketahui pula hingga pertengahan tahun 2000-an klub-klub Indonesia rata-rata memainkan skema 3-5-3, yang menempatkan tiga bek sebagai tembok terakhir pertahanan.

"Tapi sudah lama saya tidak bermain dengan sistem pertahanan ini. Saya perlu adaptasi lagi dengan pola yang diinginkan pelatih," ujar Ricardo seperti yang dikutip dari Antara.

Bek berusia 35 tahun tersebut menambahkan bahwa Simon gemar memainkan pola lawas yang kembali beken di percaturan sepak bola internasional. Sistem ini dipakai klub-klub yang kuat dalam melakukan serangan balik cepat. "Pola ini sudah jarang dipakai di Indonesia. Ada modifikasi sedikit dari skema permainan lawas," tutur Ricardo.

Pola 3-4-3 kali pertama diterapkan Simon saat Tim Merah Putih beruji coba melawan Myanmar, Senin (25/3/2019) silam. Hasilnya lumayan. Timnas Indonesia tampil agresif serta mengantungi kemenangan 2-0.

Pertanyaannya, apakah pola ini juga terbukti sukses saat timnas menjajal Yordania pada 11 Juni serta Vanuatu pada 15 Juni nanti?

Dua laga uji coba ini amat penting bagi Timnas Indonesia yang sedang mencoba memperbaiki posisi di jajaran ranking FIFA. Termasuk juga dua agenda penting Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Kualifikasi Piala Asia 2023.

 

Sumber: Bola.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.