Sukses

3 Fakta Pemilihan Bima Sakti sebagai Pelatih Timnas Indonesia

Apa saja tiga fakta di balik penunjukan Bima Sakti sebagai pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2018?

Jakarta - PSSI menunjuk Bima Sakti menjadi pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 pada Minggu (21/10/2018). Pelatih kelahiran Balikpapan itu diikat kontrak sampai Piala AFF 2018 berakhir.

"Terima kasih kepada PSSI yang telah memberikan kepercayaan kepada saya sebagai pelatih Timnas Indonesia," kata Bima Sakti setelah diumumkan sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Penunjukan Bima Sakti sebagai pelatih Timnas Indonesia untuk Piala AFF sebenarnya sudah tercium. Hal ini terjadi karena negosiasi alot yang terjadi antara PSSI dengan Luis Milla, pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.

Bima Sakti dianggap sebagai sosok tepat untuk menjadi pengganti Luis Milla. Apalagi dalam satu setengah tahun terakhir, eks pemain Timnas Indonesia edisi 1995-2001 itu sudah menjadi asisten Luis Milla.

Pada kenyataannya, Bima Sakti mampu menjalankan tugas dengan baik jika acuannya hasil pada laga uji coba. Ketika Bima Sakti masih dianggap sebagai pelatih interim, Timnas Indonesia belum pernah kalah dalam tiga laga terakhir.

Tim Garuda meraih kemenangan 1-0 atas Mauritius, menang 3-0 atas Myanmar, dan bermain sama kuat 1-1 melawan Hong Kong dalam laga bertajuk uji coba itu.

Bersama Timnas Indonesia, tugas berat sudah menanti Bima Sakti. Seperti diketahui, PSSI memberikan target juara untuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.

Hal itu terasa wajar mengingat Timnas Indonesia sejauh ini belum pernah juara dan meraih predikat runner-up pada lima edisi yakni 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016. 

Penunjukan Bima Sakti sebagai pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 menghadirkan fakta-fakta menarik. Berikut ini tiga fakta menarik penunjukkan Bima Sakti sebagai nakhoda baru Timnas Indonesia versi Bola.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pelatih Termuda

Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, memberikan instruksi saat melawan Myanmar pada laga persahabatan di Stadion Wibawa Mukti, Jawa Barat, Rabu (10/10). Indonesia menang 3-0 atas Myanmar(Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Penunjukkan Bima Sakti oleh PSSI sebagai pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 mencetak sejarah. Pria dengan nama lengkap Bima Sakti Tukiman ini bakal menjadi pelatih Timnas Indonesia termuda di Piala AFF.

Bima Sakti akan mengawali kiprahnya di Piala AFF 2018 sebagai pelatih Timnas Indonesia pada usia 42 tahun 273 hari. Hal itu terjadi ketika memimpin laga perdana Timnas Indonesia melawan Singapura di Stadion Nasional pada 9 November 2018.

Dalam debut tersebut, Bima Sakti akan lebih muda hari 78 hari dari Nilmaizar yang menjadi pelatih Timnas Indonesia pada Piala AFF 2012. Ketika itu, Nilmaizar memulai debut sebagai pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF pada usia 42 tahun 351 hari.

3 dari 4 halaman

Pelatih yang Pernah Bermain di Piala AFF

Pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, memberikan instruksi saat latihan di Stadion Wibawa Mukti, Jawa Barat, Senin (10/9/2018). Latihan ini persiapan jelang laga uji coba melawan Mauritius. (Bola.com/Vitalis Trisna)

Bima Sakti akan menjadi orang Indonesia pertama yang pernah mencicipi Piala AFF sebagai pemain dan pelatih. Sebelum menukangi Timnas Indonesia di Piala AFF, Bima Sakti tercatat sudah tiga edisi mencicipi turnamen tersebut sebagai pemain yakni pada edisi 1996, 1998, 2000.

Dari ketiga edisi tersebut, Bima Sakti tercatat mengumpulkan dua gol. Semua gol tersebut dicetaknya pada edisi 1998 ketika Piala AFF masih bernama Piala Tiger.

4 dari 4 halaman

Pelatih Lokal Keenam

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, memberikan instruksi saat melawan Kamboja pada laga SEA Games di Stadion Shah Alam, Selangor, Kamis (24/8/2017). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bima Sakti akan menjadi pelatih Indonesia keenam yang menukangi Timnas di Piala AFF. Sebelumnya, Timnas Indonesia sudah lima kali dilatih pelatih lokal pada turnamen elite Asia Tenggara itu yakni Danurwindo (1996), Rusdy Bahalwan (1998), Nandar Iskandar (2000), Benny Dollo (2008), dan Nilmaizar (2012).

Dari kelima nama tersebut, Nandar Iskandar menjadi pelatih yang punya rapor biru karena mampu mengantarkan Timnas Indonesia menjadi finalis Piala AFF 2000. Adapun pelatih lokal terburuk adalah Nilmaizar karena hanya mampu membawa Timnas Indonesia sampai fase grup Piala AFF 2012.

Sumber: Bola.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.