Sukses

Dituduh Begal, Petinju Afsel Tewas Dikeroyok Warga

Manelisi Mbilase pernah menjadi juara tinju kelas bulu di negaranya, Afrika Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Nasib tragis menimpa mantan petinju profesional di Afrika Selatan. Manelisi Mbilase, pria yang pernah merebut gelar juara kelas bulu di negaranya, tewas usai dikeroyok warga.

Mbilase jadi bulan-bulanan setelah dituduh terlibat perampokan terhadap dua wanita, di kampung halamannya, Eastern Cape, baru-baru ini. Pria berusia 40 tahun itu meregang nyawa setelah dilempari batu dan dihujani pukulan bertubi-tubi oleh warga yang kesal.

Seperti dialnsir The Sun, mayatnya lalu dimasukkan ke dalam kereta dorong dan ditaruh di depan kantor pemerintahan sebagai peringatan kepada pencuri-pencuri yang lainnya.

Salah seorang saksi kepada Anzimag mengatakan, pada pukul 06.00 waktu setempat, dia terbangun oleh jeritan dua wanita. "Ada tiga pelaku," katanya. "Dua sudah berlari jauh, tapi Mbilase berlari masuk ke dekat bus untuk menyembunyikan tas," beber saksi tersebut. 

Menurut saksi, Mbilase tertangkap saat tengah berganti baju di dalam bus. Massa yang berang pun menariknya. "Warga sangat marah dan ingin dia mati di tempat," katanya. 

"Yang membuat marah warga adalah para pelaku kriminal bukan dari kawasan itu."

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jerat Narkoba

Mbilase sebelumnya merupakan petinju ternama di negaranya. Setelah gagal memenangkan duel melawan mantan juara dunia Malcom Klaasen, Mbilase akhirnya berhasil menyandang gelar juara kelas bulu tahun 2008. Namun setahun kemudian dia memutuskan pensiun. 

Dia gantung sarung tinju dengan cacatan rekor 11-4-1. Sejak saat itu, dia mulai terlibat dengan narkoba. Saudara laki-laki Mbilase, Vumuile Mgunundu, tidak membantah bila kerabatnya itu telah salah jalan sejak meninggalkan dunia tinju profesional. 

"Saya pikir dia menyerah pada kehidupan narkoba. Yang dia inginkan hanyalah itu dan dia akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya," ujar Mngunundu kepada timeslive.co.za. Rencananya, Mbilase akan dimakamkan di kampung halamannya, 11 Agustus mendatang. 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.