Sukses

Ayah Rampas Masa Kecil Pembalap Malaysia Demi Tampil di MotoGP

Pembalap Malaysia, Hafizh Syahrin, resmi bergabung dengan Yamaha Tech 3 pada MotoGP 2018.

Liputan6.com, Kelantan - Hafizh Syahrin Abdullah mewujudkan mimpinya untuk tampil di MotoGP. Dia sudah mendapat kontrak resmi dari Yamaha Tech 3 selama satu musim.

Tentu tidak mudah bagi Hafizh menembus panggung MotoGP. Ayahnya, Abdullah Harun telah merampas masa kecil Hafizh yang seharusnya masih menikmati banyak permainan.

Abdullah menjerumuskan Hafizh ke dunia balap motor sejak usia sembilan tahun. Kejuaraan pocketbike di Malaysia menjadi ajang pertama yang diikuti oleh Hafirzh.

"Saya berkata kepada Hafizh, ayah hanya bisa bantu sampai sini. Dia sudah berusaha sebaik mungkin untuk menjadi pembalap," katanya seperti dikutip dari Utusan.

"Saya ingin minta maaf kepada Hafizh karena merampas masa kanak-kanaknya. Hari ini, saya merasa usaha saya untuk dia layak dihargai, terima kasih," ujar pria berusia 50 tahun tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Keluarga Tak Mampu

Abdullah melanjutkan ceritanya, untuk membantu Hafizh tampil di kejuaraan balap pertamanya, pocketbike, dia harus merogoh kocek sendiri. Abdullah bukanlah keluarga orang kaya, dia hanya bekerja di sebuah bengkel motor.

"Saya hanya modal sendiri dari hasil keringat bekerja di bengkel motor yang saya bangun. Hafizh mulai menunjukkan taringnya sebagai pembalap saat berusia 10 tahun," ucapnya.

"Sejak saat itu, Hafizh sering mengikuti balapan pocketbike di berbagai provinsi di Malaysia. Kemudian dia menjadi juara pocketbike aircol dan watercol," katanya menambahkan.

3 dari 3 halaman

Tidur di Mobil

Sebelum mendapat kontrak dari Yamaha Tech 3, Abdullah mengatakan, dia bersama Hafizh sudah merasakan asam manis kehidupan. Abdullah mengatakan, dia bersama anaknya pernah tidur di mobil karena tidak punya uang untuk menginap di hotel.

"Dengan uang yang sedikit, saya tidak sanggup membayar hotel. Akhirnya, kami berdua tidur saja di mobil," ujar sang ayah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.