Sukses

Sudah 3 Kali Persib Tolak Main Lawan Persija

Duel Persija Jakarta kontra Persib Bandung selalu dibilang partai klasik di sepak bola Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Duel Persija Jakarta kontra Persib Bandung selalu dibilang partai klasik di sepak bola Indonesia. Hal itu memang tidak berlebihan karena pertarungan gengsi antar kota dan perseteruan suporter selalu membuat pertandingan Persija kontra Persib selalu memanas.

Macan Kemayoran, sebutan Persija lebih mendominasi di tahun 30-an, ketika masih bernama VIJ atau Voetbalbond Indonesische Jacatra. Sementara Persib, menemukan masa kejayaannya di tahun 80-an.

Dari catatan sejarah sepak bola Indonesia, Macan Kemayoran sudah mengoleksi 10 gelar, tiga piala lebih banyak dari Maung Bandung, sebutan Persib. Namun Persib berhasil memenangkan Liga Super Indonesia pada 2014, trofi yang belum pernah dimenangkan Persija.

Pertarungan antara Persija melawan Persib ini selalu berlangsung panas. Saking sengitnya, Maung Bandung tercatat sudah tiga kali tolak main lawan Macan Kemayoran.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Liga Indonesia 2005

Kejadian ini terjadi 13 tahun lalu atau tepatnya 4 September 2005, di Stadion Lebak Bulus pada ajang Liga Indonesia. Pertikaian Jakmania, suporter Persija, dengan Bobotoh, fans Persib selalu berimbas kepada pemain kedua kesebelasan.

Ketika itu, Jakmania mengganggu psikologis Persib sebelum pertandingan. Membludaknya Jakmania hingga ke pinggir lapangan membuat Maung Bandung memilih walkout dan Persija dinyatakan menang 3-0.

Tidak jelasnya jaminan keamanan saat pendukung Persija sudah membludak membuat Persib memilih kalah WO. Panitia pertandingan hingga Ketua Umum (Ketum) Jakmania, Ferry Indrasjarif sudah mencoba untuk mengatur Jakmania, namun tumpah ruahnya lautan oranye membuat laga urung terlaksana.

3 dari 4 halaman

Liga Super Indonesia 2013

Pada 22 Juni 2013, bus Persib baru 100 meter keluar dari penginapan, Hotel Kartika Chandra dilempari batu hingga bom molotov oleh oknum Jakmania. Kejadian tak terduga ini membuat Persib membatalkan perjalanan mereka ke Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Serangan sporadis berupa pelemparan batu dan bom molotov, menghancurkan kaca bus bagian depan dan samping kiri, serta melukai pemain dan ofisial Persib. Skuat Maung Bandung memilih pulang ke Bandung dengan alasan keamanan.

Manajer Persib, Umum Muchtar yang mengambil keputusan untuk balik ke Bandung mengalami luka. Sementara di SUGBK, Jakmania sudah berkerumun, meski pihal polisi sudah melarang adanya penonton di stadion.

4 dari 4 halaman

Liga 1 2017

Kejadian ini baru saja terjadi. Jumat (3/11/2017), Maung Bandung dinyatakan kalah walkout dari Persija saat bertanding di Stadion Manahan, Solo. Persija harus melakoni laga kandang di Solo karena polisi tidak memberikan izin bermain di Stadion Patriot, Bekasi dengan alasan keamanan.

Maung Bandung dinyatakan walkout oleh wasit Evans Shaun Robert pada menit ke-82. Saat para pemain Persib yang dibujuk oleh ofisial tim, termasuk manajer tim, Umuh Muchtar, untuk tidak melanjutkan pertandingan, wasit Evans Shaun Robert langsung meniup peluit panjang tanda pertandingan usai.

Kejadian ini terjadi setelah bek Persib, Vladimir Vujovic menerima kartu merah. Persija sendiri sudah unggul 1- berkat gol Bruno Lopes.

Aksi walkout itu bisa berdampak buruk bagi Persib. Maung Bandung bisa dianggap mundur dari Liga 1. Menurut Regulasi Liga 1 Pasal 13 poin 1.b disebutkan tim yang menolak untuk melanjutkan pertandingan di Liga dapat dianggap dan dinyatakan mengundurkan diri dari Liga 1.

Setelah itu, dalam poin 2 disebutkan klub yang mundur setelah dimulai Liga 1, maka seluruh pertandingan yang telah dijalankan dibatalkan dan dinyatakan tidak sah. Kemudian pada poin 2.c, dilaporkan ke Komisi Disiplin PSSI untuk mendapatkan sanksi tambahan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.