Sukses

SM Pertamina: Pemain Asing Bikin Persaingan di IBL Kian Sengit

IBL mewajibkan 10 tim yang akan turun dalam kompetisi untuk membeli dua pemain asing.

Liputan6.com, Jakarta Musim baru Liga Basket Indonesia atau IBL 2017 akan segera dimulai Januari mendatang. Sejumlah regulasi baru akan diberlakukan di kompetisi ini. Salah satunya adala aturan PP Perbasi soal pembelian pemain asing.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini IBL mewajibkan 10 tim yang akan turun dalam kompetisi untuk membeli dua pemain asing. Salah satu pemain yang direkrut nantinya harus memiliki postur tubuh tak lebih dari 188 cm.

Mendapat kesempatan menjajal kemampuan bakat dari luar Indonesia, pelatih Satria Muda Pertamina, Cokorda Raka Satrya Wibawa, ikut berkomentar  soal dampak penggunaan pemain ini.

Meski terobosan ini dinilai terlambat, pelatih yang akrab disapa coach Wiwin tersebut mengatakan tim-tim IBL akan punya daya saing yang lebih merata.

"Regulasi pemakaian pemain asing di IBL juga berpengaruh pada kondisi tim. Pemain di posisi apa yang kita ambil, dan komposisi pemain kami seperti apa, semuanya berpengaruh," ucap Wiwin kepada wartawan pada Selasa (29/11/2016) siang di Mahaka Square, Kelapa Gading, markas tim SM Pertamina.

Musim lalu regulasi ini belum diterapkan, namun setidaknya ada empat klub yang 'mengakali'-nya dengan melakukan naturalisasi pemain. Mereka adalah M88 Aspac Jakarta, Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta, CLS Knights dan NSH Jakarta.

Pada ajang turnamen Perbasi Cup 2016 bulan Oktober lalu, SM sempat menjajal jasa dua pemain asing yakni Dior Lowhorn, eks power forward dari Singapore Slingers dan Tiras Jamaal Wade. Hasilnya jelas, gelar juara berhasil diraih dan Most Valuable Player (MVP) jatuh ke tangan Dior "DLow" Lowhorn.

"Dua pemain asing yang masuk pasti akan mengurangi jatah pemain yang sekarang. Ada tumbalnya istilahnya. Tapi ini demi kebaikan liga basket itu sendiri," ucap Wiwin.

"Kita berharap kedatangan pemain asing bisa meningkatkan skill pemain lokal kita, liga menjadi kompetitif. Mudah-mudahan semua berjalan bagus," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.