Sukses

Ini Penyebab Legenda Tinju Dunia Begitu Setia Dukung Donald Trump

Donald Trump pernah sangat membantu Tyson saat terlibat kasus pemerkosaan.

Liputan6.com, Los Angeles - Legenda tinju dunia, Mike Tyson, sudah lama dikenal sebagai pendukung setia Donald Trump. Maka itu, saat Trump menang pada pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) mengalahkan Hillary Clinton, Tyson, atau "Iron Mike", julukannya, jadi salah satu orang yang ikut berpesta.

"Saat kami bertemu, Donald Trump selalu menyalami saya dan sangat menghormati keluarga saya," ujar Tyson, yang kini berganti nama menjadi Malik Abdul Aziz itu bicara tentang Trump. "Tak ada yang seperti itu, bahkan Barack Obama (mantan presiden AS) sekalipun. Yang ada, mereka tidak menghormati saya dan keluarga."

Lalu, apa penyebab sehingga Tyson terlihat begitu setia mendukung Trump? Ternyata, kedua pria ini memang sudah lama saling mengenal.

Trump bahkan disebut-sebut Tyson sebagai salah satu sosok yang setia mendampinginya saat tertimpa masalah berat, pemerkosaan seorang ratu kecantikan pada tahun 1992. Ketika itu, Tyson terbukti bersalah dan dihukum penjara enam tahun.

Saat itu, tiga hari setelah putusan pengadilan, Trump menggelar jumpa pers, membela Tyson. Trump menyebut, hukuman itu terlalu berat.

Jangan Dipenjara

Tyson, yang mencetak 44 kemenangan KO dari 50 pertandingannya, kata Trump bahkan tak seharusnya dihukum penjara. "Tyson bisa saja melakukan hal lain yang lebih baik, tentu sesuai persetujuan pengadilan," ujar Trump, ketika itu.

Trump bahkan terkesan menyalahkan Desiree Washington, sang korban. "Ada seorang gadis di kamar Anda pada tengah malam. Dia menari di depan Anda dengan senyum yang menggoda," ujar Trump, saat itu.

Namun, Trump sendiri sebenarnya motif khusus, membela Tyson. Pasalnya, ketika itu, Tyson telah menjadi "mesin uang" Trump. Ketika itu, Tyson banyak memenangkan pertandingan besar di arena yang disponsori Trump, di Antlantic City, New Jersey.

"Saat itu, Tyson memang benar-benar berharga bagi Trump dan dunia olahraga. Wajar, Trump membelanya setengah mati," ujar Seth Abraham, mantan broadcaster olahraga di Amerika Serikat. "Dia ingin bisnis tinjunya bersama Tyson lancar."

Akhirnya Bangkrut

Bersama promotor terkenal, Don King, Trump membawa Tyson memenangkan empat gelar di Antlantic City pada akhir 1980-an. Dan, kasus pemerkosaan yang dilakukan Tyson bisa dibilang merupakan rangkaian keruntuhan Tyson, bersama Trump.

Trump sendiri akhirnya harus merelakan Atlantic City dan kasino-kasino miliknya bangkrut, ketika itu. Tyson sendiri pensiun dari ring tinju pada tahun 2005.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini