Sukses

Kado Perpisahan buat Hiddink

Babak final FA Cup antara Chelsea versus Everton di Wembley Stadium, Sabtu (30/5) lusa menjadi partai terakhir Guus Hiddink yang akan kembali ke Rusia. John Terry dkk bertekad merebut titel sebagai bentuk respek dan kado perpisahan bagi bosnya.

Liputan6.com, London: Babak final FA Cup antara Chelsea versus Everton yang rencananya akan dilangsungkan di Wembley Stadium, London, Sabtu (30/5) lusa, merupakan partai terakhir Guus Hiddink. Mantan pelatih Timnas Korea Selatan dan Australia itu bakal kembali melanjutkan tugas yang diembannya sejak 14 April 2006, menjadi arsitek Timnas Rusia.

Kapten The Blues, John Terry, mengakui jika ia dan rekan-rekannya—plus para pendukung klub—telah berupaya membujuk Hiddink agar tetap tinggal di Stamford Bridge dan mengubah keputusannya. Hiddink bergeming. Sikap itulah yang kian membuat Terry dkk respek dan mengagumi sosok manajer kelahiran Varsseveld, Belanda, berusia 62 tahun itu.

Karena itu, Terry dkk bertekad melibas perlawanan skuad asuhan David Moyes guna memberikan kado perpisahan yang manis bagi Hiddink. Terry mengaku jika saat ini seluruh skuad tidak peduli dengan hingar bingarnya spekulasi suksesor Hiddink—pelatih AC Milan, Carlo Ancelotti disebut-sebut sebagai kandidat favorit—dan berkonsentrasi penuh untuk meraih gelar FA Cup.

“Sama sekali, kami tidak memikirkan rezim (kepelatihan) baru. Kami tidak akan bersikap tidak respek terhadap manajer saat ini (Hiddink). Jadi, kami sangat terfokus menatap (final) FA Cup. Saya yakin, mungkin setelah partai itu usai, beberapa petinggi klub bakal mengadakan pembicaraan terkait hal itu (suksesor Hiddink). Di tangan merekalah keputusan akan dibuat. Kami, pemain, harus bisa menyikapinya dan melakukan apa yang kami dapat lakukan di lapangan,” tegas Terry seperti yang dikutip TeamTalk.

Terry mengakui jika di musim panas mendatang spekulasi bakal bermunculan. “Bagi kami, para pemain, mengesankan jika berhasil meraih titel FA Cup, pergi berlibur dan tidak memedulikan isu apapun terkait Chelsea atau dunia sepakbola. Kami telah menjalani masa-masa sulit dengan manajemen yang berbeda-beda. Karenanya, saya pikir, sangat penting bagi para pemain untuk dapat beristirahat guna tampil lebih kuat di musim depan,” imbuhnya.

Terry memuji Hiddink sebagai sosok manajer yang punya aura tersendiri. “Kami tidak tahu siapa yang bakal datang (manajer di musim depan). Kami benar-benar tidak peduli dengan soal itu. Sebabnya, kami sangat menghargai Guus Hiddink. Ialah yang jadi pemimpin kami. Sejak hari pertama kedatangannya, ia mampu menjaga kesatuan dan persatuan tim. Ia tahu caranya bagaimana menangani para pemain. Ia begitu dihormati, sebabnya ia mempunyai aura,” puji Terry.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini