Sukses

Warga Inggris Tuntut Kenaikan Gaji Agar Anak-anak Tak Kelaparan

Jika di Indonesia, para buruh menuntut kenaikan upah untuk kemakmuran pribadi, beda halnya dengan kasus yang terjadi di Inggris.

Jika di Indonesia, para buruh menuntut kenaikan upah untuk kemakmuran pribadi, beda halnya dengan kasus yang terjadi di Inggris. Delapan dari 10 penduduk Inggris menilai Perdana Menteri David Cameron perlu meningkatkan upah minimum para pekerja guna mengatasi kelaparan pada anak-anak di negaranya.

Mengutip hasil survei perusahaan peneliti pasar internasional, YouGov yang ditulis Mirror.co.uk, Jumat (20/12/2013), 82% warga Inggris sepakat mendorong Cameron menaikkan upah minimum warga yang hanya berjumlah 6,31 pound sterling per jam.

Penemuan tersebut menjadi perdebatan di parlemen untun menyediakan bank makanan dari tambahan upah itu bagi anak-anak yang menderita kelaparan. Temuan tersebut didukung lewat petisi yang ditandatangani lebih dari 141 ribu penduduk.

Petisi tersebut terhubung dengan program `Give Our Kids A Christmas` yang telah menggalang dana lebih dari 70 ribu pound sterling untuk mencegah 20 ribu anak menderita kelaparan di malam natal.

"Menambahkan upah 1,5 pound sterling sekarang dapat menghasilkan banyak makanan dan memberikan rasa keamanan sosial di tengah masyarakat," ungkap ketua serikat yang mendorong penggalangan dana tersebut, Len McCluskey.

Survei yang dilakukan YouGov juga menunjukkan 78% penduduk yakin bahwa lebih banyak makanan dapat tersedia tahun depan jika harga-harga turun.

"Sejauh ini, terdapat 1,5 juta penduduk sangat tergantung pada bank makanan di mana populasi di Brimingham sangat mungkin menderita kelaparan," ungkapnya.

Dari jumlah tersebut, banyak anak yang menderita kelaparan dan tanda-tanda busung lapar. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.