Sukses

Ekonomi Hanya Tumbuh 5,8%, Presiden: Itu Sesuai Perkiraan

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonpomi Indonesia hingga kuartal III mencapai 5,8%.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan angka pertumbuhan ekonomi kuartal III Tahun 2013 yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 5,6%, sehingga secara keseluruhan hingga kuartal III ekonomi Indonesia tumbuh 5,8% telah sesuai perkiraan.

“Angka ini sejalan dengan perlambatan perekonomian global. Namun ke depan ini kita harus bekerja lebih keras lagi,” kata Presiden SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono, mengutip laman Sekretariat Kabinet, Jumat (8/11/2013).

Sebab itu, menurut Presiden, investasi harus terus digalakkan, antara lain dengan menghilangkan hambatan investasi, baik di pusat maupun di daerah. “Beri kemudahan perijinan,” pinta SBY.

Sementara terhadap daya beli masyarakat, kata Presiden, harus terus dijaga. Karena itu, bantuan untuk kaum miskin dan kurang mampu yang merupakan program-program pro rakyat harus berjalan baik.

Presiden juga meminta agar upaya penciptaan lapangan kerja harus terus dilakukan. Program-program Kredit Usaha Rakyat (KUR), PNPM dan pembangunan infrastruktur, lanjut Kepala Negara, harus terus ditingkatkan.

Presiden berharap para Gubernur, Bupati dan Walikota  juga terus bekerja penuh untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

“Jika kita semua bersatu dan bekerja keras, Insya Allah ekonomi kita akan tetap terjaga. Kita bisa mengurangi dampak gejolak global saat ini,” tutur SBY.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa sebelumnya menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2013 sebesar 5,62% cukup baik.

 “Saya kira dengan 5,62% itu masih cukup baik dibandingkan negara-negara lain yang mengalami koreksi yang sangat jauh,” ujar Hatta.

Dengan angka pertumbuhan 5,62%, Hatta Rajasa optimistis pertumbuhan ekonomi 2013 dapat mencapai target pemerintah di kisaran 5,8%-5,9%. (Nur)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini