Sukses

Diumumkan Hari Ini, BI Rate Bakal Turun atau Naik Lagi?

Selasa (8/10/2013) ini, Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) kembali mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Triwulanan III.

Selasa (8/10/2013) ini, Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) kembali mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Triwulanan III.

Dalam rapat triwulanan III ini, termasuk membahas keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) atau kembali menaikkanya.

Chief Econom Bank Standard Chartered, Fauzi Ichsan memprediksi Bank Indonesia (BI) akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di level 7,25%.

Hal itu dipengaruhi data-data positif dari Pemerintahan Indonesia yang dikeluarkan beberapa waktu lalu. "BI Rate tetap karena deflasi. Iya, Fasbi juga," ungkap Fauzi kepada Liputan6.com, Selasa (8/10/2013).

Hal serupa juga diungkapkan Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eni Sri Hartati. Eni menilai selain tekanan inflasi yang sudah mereda faktor eksternal dari Amerika juga turut berpengaruh dalam pendapatnya BI rate akan tetap.

"Kalau INDEF inginnya tidak naik lagi, karena tekanan inflasi relatif mereda. Faktor eksternal kebetulan ekonomi AS belum stabil, sehingga dolar melemah pada hampir semua mata uang," papar Eni.

Namun sedikit berbeda dengan apa yang dikatakan Destri Damayanti, Chief Econom Bank Mandiri. Destri memprediksi BI rate akan bertahan di level 7,25%, tapi Fasilitas Deposit (Fasbi) akan naik setidaknya 25 basis poin menjadi 5,75%.

"Besok kalau kita sih BI rate feelingnya tetap ya, karena kan data yang kemarin (BPS) cukup bagus ya, deflasi, terus data trade balance kita bagus dan juga kalau kita lihat inflasi bulanan sudah lewat tik nya. Cuma mungkin kalau kita sih ada kemungkinan fasbi rate nya dinaikin, ya 25 basis," tutur Destri.

Destri menambahkan Fasbi ada kemungkinan dinaikkan mengingat kondisi kredit di perbankan yang masih tumbuh di atas 25% hingga awal Oktober ini.

"Jadi memberikan signal kebijakan moneter masih tetap dipegang oleh BI. Kan dilihat kredit pertumbuhannya masih ckup kenceng ya, masih diatas 20%. Jadi kayaknya itu perlu diredam oleh BI," tutupnya. (Yas/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini