Sukses

Berulang Kali Restrukturisasi, Hatta Rajasa Minta Merpati Hidup

Kabar pencarian investor strategis dan restrukturisasi utang Merpati Nusantara sampai ke telinga Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Kabar pencarian investor strategis dan rencana restrukturisasi utang PT Merpati Nusantara Airline (MNA) akhirnya telah sampai ke telinga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa.

Dia mengaku, bahwa aksi restrukturisasi Merpati bukan kali ini saja. "Saya mau meminta laporan itu, karena Merpati tidak sekali atau dua kali saja melakukan restrukturisasi utang," terang Hatta saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (25/7/2013).

Mantan Menteri Perhubungan ini menggambarkan kondisi maskapai pelat merah dari dulu sampai saat ini bagaikan hidup segan mati tak mau.

"Merpati hidup mati, hidup mati terus. Jadi hidup segan mati tak mau. Tapi kami harus mengambil keputusan dan (Merpati) harus hidup," tuturnya.

Sayang, Hatta enggan mengungkapkan investor strategis yang berniat membeli saham maskapai yang tengah terlilit utang sebesar Rp 6 triliun itu, baik dari PT Citra Marga Nusapala Tbk (CMNP) atau pengusaha tanker minyak, Setiawan Djodi. "Nanti saya belum dapat apapun soal itu," ucapnya.

Direktur Utama MNA, Rudy Setyopurnomo sebelumnya menyatakan, dua calon investor masuk paska Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengumumkan sedang mencari investor strategis Merpati pada Kamis (11/7/2013).

"Dua calon investor itu belum mengirim surat permohonan, baru sebatas pembicaraan dengan saya. Pekan depan, mereka bakal kirim surat dan saya disuruh mengajukan proposal kepada Kementerian BUMN ke Imam Aprianto Putro (Sekretaris Menteri BUMN)," tukas dia.

Lebih jauh dia mengatakan, satu calon investor lagi justru telah melayangkan surat permohonan jauh sebelum pengumuman lego saham Merpati, tepatnya sekitar Februari 2013. Surat tersebut ditujukan kepada manajemen Merpati, Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan.

"Satu calon investor ini berasal dari Indonesia, laki-laki, konglomerat dan bergerak di sektor minyak," kata Rudy memberi kisi-kisi calon investor tersebut.

Sebelumnya, Dahlan bilang, Setiawan Djodi sempat berminat membeli Merpati. Namun saat itu pemerintah belum berniat membuka peluang menjual Merpati.(Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.