Sukses

Harga Emas Diprediksi Masih Kehilangan Kemilaunya Kuartal Ini

Pelaku pasar komoditas global masih terus mengawasi perkembangan kebijakan di Amerika Serikat (AS), khususnya terkait program stimulus.

Pelaku pasar komoditas global masih terus mengawasi perkembangan kebijakan di Amerika Serikat (AS), khususnya terkait program perlambatan laju pembelian aset yang akan dilakukan The Fed. Dengan kondisi tersebut, harga emas dan perak diprediksi masih berisiko mengalami penurunan pada kuartal ini.

Melansir Bussines Line, Senin (22/7/2013), meski data ekonomi AS menunjukkan pemulihan, The Fed nampaknya masih berhati-hati mengambil keputusan agar tidak menganggu kondisi ekonomi Negara Adidaya tersebut yang tengah membaik. Di waktu yang sama sinyal ekonomi dari negara penggerak dan pengguncang pasar komoditas dunia, China, masih belum menguat.

Emas dan perak diprediksi masih akan mengalami kemerosotan harga pada kuartal ini. Para analis merevisi prediksi harga emas pada kuartal ini berada di level US$ 1.200 per ounce.

Penurunan kondisi ekonomi masih sangat mungkin terjadi mengingat kondisi geopolitik yang juga belum stabil. Seluruh situasi tersebut pastinya akan berdampak pada pasar-pasar komoditas.

Menghadapi perlambatan laju perekonomian China, semua komoditas logam mengalami penurunan harga. Pada pekan lalu sekitar 1% hingga 2%, kecuali nikel yang naik 2,8% dalam perbandingan mingguannya.

Di antara berbagai logam mulia, emas menampilkan perfoma yang terburuk dengan penurunan harga sekitar 1,2%, sementara perak tercatat naik 1,2%. Platinum sendiri diketahui naik 1,4% dan paladium juga mengalami kenaikan sebesar 3,8%.

Meski pergerakan harga terhitung positif, arus investasi segar ke sejumlah komoditas masih sulit didapat.

Pada Juni, total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) komoditas bertahan di level US$ 349 miliar dan menjadi yang terendah dalam 32 bulan terakhir.

Likuidasi emas ETP terus menjadi faktor utama yang menyebabkan penurunan dana kelolaan komoditas menurun, sementara aset komoditas lainnya cenderung lebih stabil.

Lebih lanjut, data makro khususnya AS dan China akan terus mempengaruhi pasar. Landasan permintaan dan pasokan akan terus menentukan perkembangan harga terutama untuk pasar minyak mentah dan logam biasa.

Untuk sementara, modal spekulatif telah dialihkan ke pasar-pasar yang lebih menjanjikan seperti ekuitas. Meski emas baru saja mengalami kenaikan harga, logam mulia ini masih terus berupaya untuk bertahan di level US$ 1.300 per ounce. Meski dolar terus menguat, pasar ekuitas tercatat masih berdiri kokoh.

Di London, emas PM Fix dijual seharga US$ 1.296 per ounce pada perdagangan Jumat, naik dari perdagangan di hari sebelumnya seharga US$ 1.283 per ounce.

Masih di perdagangan Kamis, harga perak AM Fix turun 0,4% menjadi US$ 19,42. Sementara platium dan paladium masing-masing ditutup di harga US$ 1.422 per ounce dan US$ 743 per ounce.

Momentum kenaikan harga logam hingga saat ini masih tergantung pada investor. Namun arus keluar emas ETP diprediksi masih terus berlanjut.(Sis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79.

    emas

  • harga