Sukses

Sistem E-Ticketing Bikin Antrean Panjang, Ini Jawaban Bos PTKA

Penerapan E-Ticketing telah menimbulkan antrean panjang penumpang KRL commuter line di sejumlah daerah. Apa jawaban PT Kereta Api?

Penerapan sistem tiket elektronik (E-Ticketing) telah menimbulkan antrean panjang penumpang kereta rel listrik (KRL) commuter line di sejumlah daerah. Salah satunya di Stasiun Bekasi.

Menurut Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignatius Jonan, antrean panjang tersebut terjadi akibat belum terbiasanya penumpang KRL yang menggunakan E-Ticketing.
 
Selain itu, penumpang juga banyak yang membeli tiket sekali jalan (single trip) sehingga masyarakat haru mengantre terlebih dahulu untuk membeli tiket. Padahal jika membeli multi tarif, masyarakat tidak perlu antre dan bisa langsung masuk ke peron.

"Menurut saya, penumpukan penumpang karena membelinya single trip," kata Jonan di Stasiun Manggarai Jakarta, Senin (1/6/2013).

Pada kesempatan yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memaklumkan keluhan masyarakat karena ada proses modernisasi pada sistem pembelian tiket KRL Jabodetabek. Namun menurut dia, masyarakat harus bisa menerima proses tersebut.

"Apapun meski ada keluhan, hari ini adalah sejarah. Siapapun, orang awam, harus dibiasakan menggunakan sarana moderen, yang murah ini misinya tidak sekedaer menurunankan harga tetapi misinya mekaukan modernisasi," ungkap Dahlan.

Dahlan berharap masyakat menerima penerapan sistem tiket baru tersebut. Pasalnya di China, hal serupa juga terjadi, meski stasiun di sana kumuh dengan beragam latar belakang penumpang, tetapi sistem tersebut bisa diterapkan.

"Tiongkok stasiunnya sama kaya kita kumuh, penumpangnya bawa karung, tapi pemerintahnya memaksakan harus modernisasi. Saya menyadari dalam satu minggu jangan kagok jangan mundur," pungkasnya. (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini