Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan, proses perundingan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) mulai babak baru. Dia menargetkan negosiasi tarif AS itu bisa selesai pada November 2025, bulan ini.
Dia mengungkapkan, tim negosiasi dari Kemendag akan memulai kembali perundingan pada pekan depan. Meski butuh waktu cukup lama, dia enggan negosiasi tarif impor AS itu disebut alot.
"Ya, jadi jangan dibilang alot, maksudnya kita harus berhati-hati, kita namanya negosiasi ya," ungkap Budi usai CEO Insight, di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Advertisement
Targetnya negosiasi bisa rampung pada November 2025 ini. "Bulan ini, Ya bulan ini, November," ia menambahkan.
Dia mengungkap salah satu substansi yang belum mendapat lampu hijau adalah usulan tarif masuk AS 0 persen untuk beberapa komoditas. Penekanannya, beberapa produk antara lain kakao hingga sawit bisa dapat pembebasan tarif karena tak diproduksi di AS.
"Ya, itu sampai sekarang juga belum diijawab, jadi kita juga harus ini ya, namanya berunding juga harus bargaining position kita juga harus kuat begitu ya, jadi kita ingin produk-produk kita yang tidak diproduksi oleh Amerika, tetapi diekspor ke sana yang mendapatkan 0 persen," jelas dia.
Optimistis Bisa Bersaing
Budi terlihat tetap optimistis barang asal Indonesia bisa diterima oleh AS. Pasalnya, saat tarif dasar 10 persen berlaku saat ini, arus ekspor barang ke Negeri Paman Sam terus meningkat.
Sekalipun tarif resiprokal berlaku nantinya, Budi masih percaya kalau produk RI tetap menjadi pilihan dan bersaing dengan produk-produk dari negara mitra dagang AS lainnya.
"Sekarang ketika mereka berlomba, kan mereka juga bersaing dengan negara lain dengan tarif yang sama kan, 10 persen kan baseline-nya, artinya sama, ya kan sama aja mereka mengimpor dari Indonesia banyak. Nah nanti ketika tarif resiprokal ada itu kan bervariasi, Indonesia juga cenderung lebih rendah kan dibanding yang lain," jelas dia.
Lanjut Negosiasi Dagang
Sebelumnya, Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang mencapai kesepakatan tarif baru dengan Amerika Serikat (AS) setelah pernyataan resmi Presiden AS pada 7 Juli 2025. Dalam kesepakatan tersebut, tarif impor terhadap sejumlah produk Indonesia diturunkan menjadi 19 persen dari sebelumnya 32 persen.
Saat ini, seluruh aspek legal drafting tengah disusun secara cermat untuk memastikan setiap klausul sesuai dengan regulasi nasional dan komitmen internasional.
Pemerintah Indonesia menegaskan langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi diplomasi ekonomi yang hati-hati dan terukur. Negosiasi lanjutan dijadwalkan berlangsung setelah KTT APEC pada akhir November 2025.
Advertisement
Negosiasi Tarif Nol Persen
“Pemerintah berkomitmen agar setiap kesepakatan ekonomi membawa manfaat langsung bagi masyarakat, memperkuat struktur industri nasional, dan menjaga posisi Indonesia sebagai mitra strategis yang mandiri dan netral di tengah dinamika geopolitik global,” ujar Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto dalam keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025).
Dalam negosiasi yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Pemerintah Indonesia menargetkan agar sejumlah produk unggulan mendapat tarif nol persen.
"Produk yang tidak dapat diproduksi oleh Amerika Serikat seperti kelapa sawit, kakao, dan karet, memiliki peluang besar untuk mendapat tarif 0 persen,” ujar Airlangga.
:strip_icc()/kly-media-production/medias/724986/original/Simulasi_Tes_CPNS__foto_3_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5289194/original/073282800_1753058591-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran__30_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5415040/original/033891900_1763358123-token_listrik.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5414879/original/013942100_1763353456-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran_-_2025-11-17T112409.568.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/avatars/2221001/original/037858100_1744884266-1000040387.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5402440/original/080099900_1762247242-Menteri_Perdagangan_Budi_Santoso.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4729966/original/074920500_1706586460-taro-ohtani-5T5zmIqs0AM-unsplash.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3617290/original/045455000_1635503923-20211029-Neraca-perdagangan-RI-alamai-surplus-ANGGA-6.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5398908/original/086614100_1761900233-Lagidiskon__desktop-mobile__356x469_-_Button_Share.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5413217/original/016979500_1763117253-Blazer_Pria.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5409805/original/097393000_1762907774-Koko_Kurta.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5408885/original/051210600_1762838620-Armada_Vietjet__1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5407768/original/070203800_1762753906-Fujifilm_Instax_Mini_LiPlay__02.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4767838/original/039381300_1710008223-Beige_Chino___Tapered_Cotton_Stretch_Trouser_-_ASKET.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4700848/original/089505300_1703763117-sandals-4273243_640.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2255977/original/087039700_1529581269-Sofo_Olive__1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3948052/original/092439800_1646031798-waldemar-brandt-UP9DtTjRYpI-unsplash.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5402442/original/002039700_1762247295-Menteri_Perdagangan_Budi_Santoso-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5190701/original/005714700_1744879433-Screenshot_2025-04-17_153525.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5292909/original/030498400_1753269084-IMG_3773.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5381804/original/032765800_1760518325-WhatsApp_Image_2025-10-15_at_15.49.11.jpeg)