Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa program pembangunan 3 juta rumah per tahun diperkirakan akan meningkatkan konsumsi listrik nasional sebesar 6,3 Terawatt Hour (TWh) per tahun.
Penambahan konsumsi ini setara dengan kapasitas pembangkit listrik sebesar 1 gigawatt per tahun, yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan listrik di Indonesia.
Baca Juga
Tantangan Demand yang Tersebar
Darmawan menekankan bahwa permintaan listrik dari program ini bersifat tersebar (distributed demand), bukan terpusat. Hal ini menuntut PLN untuk mempertimbangkan tiga aspek utama: lokasi, waktu, dan kapasitas yang dibutuhkan.
Advertisement
“Ada tiga dimensi penting—space, time, dan kapasitas—yang harus diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan listrik ini,” ujarnya dalam Dialog Interaktif Program 3 Juta Rumah di Menara BTN, Jakarta (29/11/2024).
Dominasi Pelanggan Rumah Tangga
Saat ini, sekitar 91% pelanggan PLN berasal dari rumah tangga. PLN melayani lebih dari 83 juta pelanggan rumah tangga, dengan tambahan sekitar 3 juta pelanggan baru setiap tahun.
Tambahan ini didorong oleh beberapa sektor seperti electric lifestyle, elektrifikasi pertanian, dan elektrifikasi sektor maritim.
Target Konsumsi Listrik per Kapita 2045
Konsumsi listrik per kapita Indonesia saat ini masih relatif rendah, yaitu sekitar 1.263 KWh per tahun, jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga.
Dengan visi Indonesia Emas 2045, angka ini ditargetkan meningkat tiga kali lipat menjadi sekitar 4.000 KWh per tahun.
“Peningkatan ini mencerminkan perkembangan ekonomi dan industrialisasi yang pesat,” jelas Darmawan.
Inovasi dan Adaptasi untuk Masa Depan
PLN berkomitmen untuk terus berinovasi dalam memenuhi kebutuhan listrik yang terus berkembang.
Dengan total permintaan listrik nasional saat ini mencapai 122 TWh per tahun, PLN akan fokus pada solusi efisien dan inovatif untuk menghadapi tantangan distribusi permintaan listrik di masa depan.
Advertisement