Sukses

Awas, Pemprov DKI Jakarta Punya Alat Canggih Deteksi PNS Tak Netral di Pilkada 2024

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki alat untuk mendeteksi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tak netral termasuk mengunggah konten dukungan di media sosial ​​​​​​dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki alat untuk mendeteksi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS tak netral termasuk mengunggah konten dukungan di media sosial ​​​​​​dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

 

"Saya harap ASN di DKI Jakarta netralah Anda. Karena dengan ketidaknetralan Anda akan terlihat dari gejolak di media sosial Anda. Kami punya alat untuk mendeteksi Anda netral atau tidak," ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Jakarta Taufan Bakri dikutip dari Antara, Rabu (19/6/2024).

Hal itu disampaikan dalam acara daring "Sukseskan Pilkada DKI Jakarta Tahun 2024" yang diadakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rabu.

Namun, Taufan tak merinci alat yang dimaksud dan mekanisme kerjanya. Dia hanya mengatakan ASN yang sekadar memberikan tanda jempol pada suatu unggahan terkait pasangan calon tertentu di media sosial saja bisa diadukan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) yang dapat berbuah sanksi.

"Pintarlah Anda menggunakan media sosial supaya tidak tertangkap kasus ketidaknetralan. 'Like' saja bisa kena pasal kalau ada yang mengadukan dan diproses ke Bawaslu, itu ancamannya lebih enggak enak," kata dia.

Pelanggaran Terkait Netralitas

Adapun pelanggaran terkait netralitas ini dapat berupa kode etik seperti membuat unggahan dukungan kepada pasangan calon (paslon) tertentu, memberi jempol ("likes"/"comment"/"share") paslon tertentu, memasang spanduk, sampai dengan menghadiri deklarasi paslon tertentu.

Selain itu bisa juga pelanggaran disiplin antara lain aksi pemberian dukungan kepada paslon tertentu, menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik, mengadakan kegiatan yang mengarah pada keberpihakan, sampai dengan ikut sebagai peserta kampanye paslon.

Taufan menuturkan, berkaca pada Pemilu 2024 untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota, tidak menemukan adanya pelanggaran yang dilakukan ASN di DKI Jakarta. Ini, sambung dia, menunjukkan tingkat kesadaran para ASN tinggi bahwa mereka harus netral.

"Di periode lalu ada ASN kita yang terjerat oleh kasus ketidaknetralan karena mendukung salah satu calon anggota legislatif. Maka di periode 2024 kami waspada betul. Kami ingatkan pada ASN agar netral," tutur dia.

2 dari 3 halaman

Anies Kembali Bertarung di Pilkada Jakarta, Siapa Lawannya?

Anies Rasyid Baswedan bakal ikut bertarung di pemilihan gubernur Jakarta 2024. Sinyal itu langsung disampaikan mantan gubernur DKI Jakarta sekaligus calon presiden 2024 nomor urut 1 saat bersilaturahmi dengan ke Kampung Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu, 19 Mei 2024.

Kedatangan Anies di Kampung Muara Baru dalam rangka bersilaturahmi dengan kelompok Pedagang Kaki Lima (PKL) setempat dan warga Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta.

Anies Baswedan disambut begitu meriah oleh warga setempat bak seorang yang masih menjabat sebagai gubernur.

"Pak Anies, Pak Anies!" seru warga yang menyambut kedatangannya.

Mendapat sambutan yang begitu antusias, Anies pun tampak semringah. Dia melayani permintaan warga yang ingin bersalaman dan berfoto.

Dalam acara itu, salah satu perwakilan dari Jaringan Rakyat Miskin Kota, Sugiarti, menyampaikan pernyataan sikap yang meminta agar Anies kembali maju di pilkada Jakarta.

"Kami siap dukung penuh untuk memenangkan Pak Anies," ujar Sugiarti disambut riuh warga lainnya.

Kemudian, giliran eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyampaikan sambutannya. Di hadapan warga, Anies mengaku sudah mendapatkan tawaran dari beberapa partai politik untuk maju dalam perhelatan pilkada Jakarta 2024.

 

3 dari 3 halaman

Usung Anies

Yang sudah jelas bakal mengusung Anies adalah Partai NasDem. Bahkan partai pimpinan Surya Paloh itu secara terang-terangan memprioritaskan Anies Baswedan untuk maju di pilkada Jakarta 2024.

"Saya mendapatkan undangan dari partai-partai politik, ditawarkan, diminta untuk dicalonkan menjadi gubernur dan saat ini saya sedang mempertimbangkan," kata Anies.

"Kembali atau tidak? Kembali atau tidak ya?" tanya Anies ke warga.

"Kembali! Maju terus pantang mundur! Maju, maju, maju," jawab warga kompak.

Mendengar dukungan itu, Anies mengaku akan Salat Istikharah terlebih dulu sebelum memutuskan maju atau tidaknya dalam pilkada Jakarta.

"Saya insyaallah istikharah. Saya ingin pertimbangkan, kalau ada aspirasi saya akan amat serius mempertimbangkan," ucap Anies.

"Lanjut Pak, lanjut," seru warga.