Sukses

NeutraDC Hadirkan Fasilitas Pengelolaan Sampah untuk Lebih dari 10.000 Warga Desa Jambidan Yogyakarta

Bisnis Data Center NeutraDC tunjukkan komitmen sustainability melalui pemberian mesin dan mendirikan bangunan pengelolaan sampah untuk satu desa, serta membagikan sejumlah tempah sampah pilah.

Liputan6.com, Yogyakarta Dalam upaya memperkuat t implementasi terkait Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG), anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) yang bergerak di bisnis data center, NeutraDC (PT Telkom Data Ekosistem), memberi bantuan berupa mesin sekaligus bangunan pengelolaan sampah untuk 10.450 warga Desa Jambidan, Kapanewon, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan dalam momen rangkaian perayaan ulang tahun kedua NeutraDC di Yogyakarta, Senin (6/3).

Upaya implementasi ESG dalam rangkaian ulang tahun NeutraDC tersebut merupakan bagian dari program EXIST (ESG Existence for Sustainability by Telkom Indonesia). Gerakan itu sebagai langkah konkret dalam mewujudkan kehidupan dan bisnis yang lebih berkelanjutan. Program ESG Telkom melalui EXIST hadir dengan tiga pilar utama yaitu Environmental (lingkungan), Social (sosial), dan Governance (tata kelola).

CEO NeutraDC, Andreuw Th A F, menjelaskan, implementasi ESG (Environmental, Social, and Governance) ini dilakukan setelah memerhatikan Yogyakarta yang saat ini tengah mengalami krisis pembuangan sampah. 

"Terlebih kondisi di TPS Piyungan saat ini telah secara resmi ditutup. Kami ingin menjadi solusi bagi sebagian warga dalam mengelola sampah secara jangka panjang," ujar Andreuw.

 

Untuk itu, memberikan fasilitas dan edukasi, serta melakukan pengawasan dalam memperkenalkan dan membudayakan pilah sampah perlu diperluas hingga ke desa-desa. 

"Di momen ulang tahun NeutraDC, kami ingin berkontribusi terhadap lingkungan serta memberikan edukasi kepada warga bagaimana mengolah sampah yang nantinya justru akan menjadi awal mula terciptanya ekosistem ekonomi warga setempat," kata Andreuw.

Mesin pengelolaan sampah ini bekerja untuk mencacah sampah organik hingga menjadi bubur untuk biopond maggot. Biopond untuk larva maggot ini memerlukan area khusus agar dapat berkembang biak. Dari serangkaian proses mencacah sampah ini, menghasilkan bahan yang dapat dimanfaatkan. Proses ini secara efisien mengurangi volume sampah yang dibuang sambil menciptakan produk bernilai tinggi untuk industri peternakan.

Tidak hanya menyediakan fasilitas dan bangunan pengelolaan sampah, NeutraDC juga membagikan tempat sampah untuk sejumlah warga desa. Pemberian tempat sampah pilah ini sebagai langkah untuk semakin memudahkan warga dalam memilah sampah yang dimulai dari rumah masing-masing.

 

"Kami merasa bangga dan bersyukur bisa berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat Desa Jambidan. Kolaborasi ini adalah bagian dari komitmen NeutraDC untuk berperan aktif dalam membangun komunitas untuk masa depan yang berkelanjutan," katanya.

Upaya itupun disambut baik oleh warga Desa Jambidan. Melalui Kepala Desa Jambidan, Susilohadi, dirinya mengaku senang dengan adanya bantuan fasilitas ini. 

"Saya mewakili warga merasa senang, karena kini memiliki fasilitas dan bangunan pengelolaan sampah di desa kita sendiri. Semoga kami dapat secara konsisten berkomitmen untuk menjaga fasilitas ini dengan baik dan memastikan manfaatnya dirasakan oleh semua warga desa kami," ujar Susilohadi.

NeutraDC menggandeng komunitas untuk mendukung warga dalam mengelola sampah di desa sehingga memiliki dampak yang signifikan. 

"Kami bersemangat menjadi bagian dari inisiatif NeutraDC. Dengan kolaborasi yang solid antara perusahaan dan komunitas lokal, kami yakin akan menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat kami," kata Koordinator Komunitas Omah Nyantrik, Mart Widarto.

Sekadar informasi, NeutraDC sebagai perusahaan data center yang memiliki komitmen sebagai sustainable digital ecosystem hub terus berupaya memberikan kontribusi yang berkelanjutan untuk lingkungan dan masyarakat sekitar.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini