Sukses

Bukan 8, Erick Thohir Ungkap 6 BUMN yang Dinilai Kurang Terbuka

Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, sejumlah hal yang dinilai menjadi musabab dari penilaian kategori merah KIP keenam BUMN . Misalnya ada laporan yang tidak dilakukan secara berkala.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menyoroti keterbukaan informasi publik (KIP) dari setiap perusahaan pelat merah. Ternyata, ada 6 perusahaan yang dinilai masih kurang informatif.

Hal itu terlihat setelah dilakukan kategorisasi sesuai dengan keterbukaannya kepada publik. Ternyata, ada 6 BUMN yang masih masuk kategori merah atau kurang informatif. Sebelumnya, Erick menyebut ada 8, tetapi, dia meralatnya dengan menyebut ada 6 BUMN.

Keenam perusahaan itu di antaranya PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum, PT Reasuransi Indonesia atau IndonesiaRe, PT Asabri, Perum Bulog, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau BPUI, dan PT Danareksa.

"Enam, salah, bukan delapan. Inalum, Reasuransi, Asabri, Perum Bulog, Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), sama Danareksa," kata Erick Thohir usai BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024, di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, ditulis Jumat (8/3/2024).

Dia menuturkan, sejumlah hal yang dinilai menjadi musabab dari penilaian kategori merah KIP keenam BUMN tadi. Misalnya ada laporan yang tidak dilakukan secara berkala.

"Ya mungkin memang ada beberapa perusahaan seperti Danareksa juga tidak bisa memberikan informasi secara berkala," ucapnya.

Sementara itu, Perum Bulog di bawah kepemimpinan Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi mulai menunjukkan adanya keterbukaan.

"Tetapi kalau Bulog saya rasa sekarang sangat informatif dengan kepemimpinan pak Bayu Krisna, saya rasa dia sudah melalukan sosialisasi yang baik-baik, tapi memang itu yang kita dorong (menjadi transparan)," tuturnya.

"Mungkin yang lainnya memang tergantung dr informasi yang mau disharing, tapi tetap saya mau push supaya kita terus terbuka," tegas Erick Thohir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Panggil Direksi BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir mengaku kecewa masih ada perusahaan pelat merah yang tidak informatif. Untuk itu, dia akan memanggil 8 BUMN yang masuk kategori merah pekan depan.

Erick mengacu pada penilaian Keterbukaan Informasi Publik (KIP) terhadap para BUMN. Meskipun mayoritas BUMN mampu meningkatkan skor KIP-nya, ternyata masih ada segelintir yang masuk kategori merah atau dicap sebagai tak informatif.

"Saya masih kecewa dengan masih ada delapan BUMN yang masih merah (kategori KIP). Tolong minggu depan panggil direksinya," ujar Erick dalam BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Cari Informasi

Maksud pemanggilan itu untuk menggali informasi dari manajemen BUMN tersebut. Namun, dia tidak merinci perusahaan mana saja yang masuk dalam kategori merah tersebut.

Dia ingin, BUMN yang masuk kategori tak informatif itu untuk melakukan pembenahan. Harapannya BUMN bisa menjadi lebih terbuka ke depannya.

"BUMN yang masih merah minggu depan dipanggil direksinya, kenapa? apakah memang ingin tertutup," ucapnya. 

Dengan menjadi informatif, kata Erick, itu menjadi bagian dari tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Hal itu pula yang menjadi bagian dari proses check and balance.

 

3 dari 4 halaman

Erick Thohir Sebut Masih Ada BUMN yang Belum Terbuka, Suka Tutupin Fakta

Sebelumnya diberitakan, Menteri BUMN Erick Thohir terus mendorong perusahaan BUMN untuk melakukan transparansi publik. Pasalnya, keterbukaan publik jadi hal yang tak bisa dielakkan di era digital saat ini.

Sayangnya, ia mengeluhkan masih banyaknya perusahaan pelat merah yang belum mau melakukan hal tersebut.

"Saya dorong semua harus berani bicara fakta, bukan menutupi fakta. Karena ini era keterbukaan, karena itu saya selalu tuntut kinerja dengan ada KPI," ujar Erick Thohir dalam acara BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2023 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Kamis (9/3/2023).

"Kalian sudah buktikan itu. Tapi sayang sekali, ini tahun ketiga (masa jabatannya sebagai Menteri BUMN) masih juga banyak BUMN yang kurang terbuka," dia menambahkan.

Oleh karenanya, Erick memohon itu ke depan bisa terus diperbaiki. Dia juga berharap komitmen itu terus dilanjutkan ketika dirinya sudah tidak lagi jadi Menteri BUMN.

 

4 dari 4 halaman

Perkuat Citra BUMN

Menurut dia, transparansi publik juga penting untuk memperkuat citra BUMN di tengah masyarakat. Sebagai contoh, dalam hal mempertontonkan kinerja positifnya supaya bisa tersampaikan kepada publik.

"Contoh, Perumnas bagaimana kita ubah strateginya jadi bagian bersama. KAI bantu bangun rumah yang terhalang tanah KAI, BTN masuk finansial, dan Perumnas bangun. Ada yang disubsidi dan tidak disubsidi untuk milenial yang buruh rumah. Kinerja ini harus disampaikan sebagai solusi backlog satu juta rumah," tuturnya.

"Kinerja lain selalu persepsi BUMN utangnya banyak. Apa yang sekarang kita lakukan hari ini, utang terus turun dan profit terus naik. Dari 124,7 (triliun) sekarang Rp 303 triliun. Ini harus disampaikan. Bukan berarti kita jumawa. Tapi ini fakta, kinerja yg harus disampaikan," kata Menteri BUMN.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini