Sukses

Viral Calon Menteri Keuangan Pilihan Prabowo-Gibran, Menko Airlangga Buka Suara

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara terkait viralnya daftar calon Menteri Keuangan pada pemerintahan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia mengaku belum mengetahui soal detail tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara terkait viralnya daftar calon Menteri Keuangan pada pemerintahan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia mengaku belum mengetahui soal detail tersebut.

Menko Airlangga mengaku baru mendengar kabar ada daftar calon Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran itu ketika ditanya awak media.

"Saya baru dengar," ujar Airlangga di Jakarta, dikutip Kamis (29/2/2024).

Ketua Umum Partai Golkar ini menyebut belum saatnya berbicara sosok untuk posisi jajaran menteri kabinet pemerintahan selanjutnya. Pasalnya, proses penghitungan suara masih terus berjalan untuk menunggu keputusan resmi.

"Belum waktunya. Masih 8 bulan lagi. Pertama ketok palu dulu dari KPU," tegasnya.

Ramalan Nama Menteri Kabinet Prabowo-Gibran 

Diketahui, ramai dibahas belakangan soal nama-nama yang bakal masuk ke pemerintahan Prabowo-Gibran jika terpilih. Ada 4 nama yang memiliki latat belakang sebagai bankir.

Diantaranya, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, hingga Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Media Asing Bidik 4 Sosok jadi Menteri Keuangan Baru Prabowo, Ini Daftarnya

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto telah berhasil meraih mayoritas suara dalam Pemilu 2024 bulan ini.

Tak lama menyusul capaian tersebut, laporan media asing mulai mengulas sejumlah nama yang disebut-sebut akan menjadi kandidat menteri keuangan baru saat Prabowo resmi menjadi presiden.

Melansir Businesstimes.com, Kamis (29/2/2024) Prabowo dilaporkan mempertimbangkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, Ketua OJK Mahendra Siregar dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar sebagai kandidat potensial untuk menteri keuangan.

Laporan itu dipublikasikan oleh oulet media bisnis dan ekonomi ternama Amerika Serikat, Bloomberg.

Bloomberg mengatakan, mengutip sebuah sumber, bahwa keempat pejabat tersebut dipandang paling cocok untuk peran menteri keuangan karena keahlian mereka di bidang keuangan, serta kepemimpinan yang efektif.

Disebutkan juga, kecil kemungkinan Prabowo akan melibatkan posisi menteri keuangan dalam tawar-menawar politik apa pun, karena ia menganggap jabatan tersebut memerlukan kemampuan yang mumpuni dalam mengelola anggaran.

Gantikan Sri Mulyani

Seperti diketahui, Menteri Keuangan yang baru akan menggantikan Sri Mulyani Indrawati, satu-satunya perempuan yang pernah menjabat sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Dalam kampanyenya, Prabowo menyampaikan fokusnya pada peningkatan hasil kesehatan dan pendidikan dengan rencana memberikan makan siang dan susu gratis di sekolah kepada lebih dari 80 juta anak, yang juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja bagi perempuan dan usaha kecil.

Diskusi mengenai pembentukan kabinet baru Prabowo dilaporkan sudah berlangsung. namun masih dalam tahap awal dan akan semakin intensif setelah ia secara resmi dinyatakan sebagai pemenang dan presiden terpilih oleh KPU, menurut laporan Bloomberg. Hasil resmi Pemilu 2024 akan diumumkan pada 20 Maret mendatang.

 

3 dari 4 halaman

Daftar Kandidat Potensial

Berikut adalah kandidat potensial menteri keuangan di pemerintahan Prabowo, menurut ulasan Bloomberg:

Budi Gunadi Sadikin

Budi Gunadi Sadikin telah menjabat sebagai menteri kesehatan sejak Desember 2020.

Ia telah mendapat banyak pujian karena berhasil menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia dengan memanfaatkan jaringan internasional dan sumber daya dalam negeri untuk mengadakan tes dan vaksin.

Sebelum menjadi menkes, Budi Sadikin sempat menjabat sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Budi Sadikin merupakan lulusan ilmu fisika nuklir di Institut Teknologi Bandung, dan karir sektor swasta Sadikin dimulai di IBM Asia-Pasifik.

Royke Tumilaar

Royke Tumilaar memimpin Bank Mandiri pada tahun 2019 hingga 2020 setelah menduduki berbagai posisi di berbagai departemen mulai dari Wholesale, Corporate Banking, hingga Manajemen Aset.

Ia bergabung dengan bank tersebut pada tahun 1998 setelah Krisis Keuangan Asia, setelah memulai karir perbankannya sebagai analis kredit di Bank Dagang Negara. Setelah keluar dari Mandiri, Royke Tumilaar bergabung dengan Bank Negara Indonesia sebagai presiden direktur.

Royke Tumilaar menempuh studinya di bidang ekonomi di Universitas Trisakti dan gelar master di bidang keuangan bisnis dari University of Technology Sydney.

 

4 dari 4 halaman

Kartika Wirjoatmodjo

Kartika Wirjoatmodjo menggantikan Budi Sadikin sebagai Direktur Utama Mandiri.

Sebelumnya, Kartika menjabat sebagai Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan juga memimpin Pembiayaan Infrastruktur Indonesia.

Kemudian pada tahun 2019, ia diangkat menjadi Wakil Menteri BUMN.

Kartika Wirjoatmodjo meraih gelar sarjana akuntansi dari Universitas Indonesia, dan menerima gelar MBA dari Erasmus University Rotterdam pada tahun 2001.

Mahendra Siregar

Mahendra Siregar dikenal luas sebagai sosok seorang ekonom dengan latar belakang pendidikan, dan tidak asing dengan Kementerian Keuangan.

Ia pernah menjabat Wakil Menteri Keuangan pada masa pemerintahan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono antara tahun 2011 dan 2013, dan sebelumnya menjabat Wakil Menteri Luar Negeri dan Perdagangan.

Selain itu, Mahendra Siregar juga pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk AS.

Sejak tahun 2022, Mahendra Siregar menjabat sebagai Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membawahi regulasi di sektor perbankan dan pasar modal.

Mahendra Siregar memiliki gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia dan gelar master dalam bidang yang sama dari Monash University di Australia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini