Sukses

Menko Airlangga: Indonesia Makin Dilirik Investor Jika Berhasil Gabung OECD

Menko Airlangga mengungkap peran Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja. Menurutnya, hal itu bukti kemudahan dari sisi regulasi yang diberikan bagi para investor.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap manfaat besar jika Indonesia diterima secara resmi sebagai anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). Salah satunya mampu mengerek lebih tinggi investasi yang masuk ke Indonesia.

Airlangga Hartarto mengatakan, ada 38 negara anggota OECD saat ini. Setelah Indonesia masuk nantinya, maka akan ada kesamaan regulasi antar negara-negara tersebut. Dengan demikian, akses investasi dinilai bisa semakin mulus.

"Berbagai kebijakan yang dilakukan di Indonesia ini akan setara parlevel dengan 38 negara yang tentunya akan menjadi kemudahan bagi negara-negara tersebu untuk melakukan investasi, melakukan perdagangan karena mempunyai komitmen dan standar base practice yang sama," ungkap dia usai Diskusi Aksesi Indonesia bersama Kepala Perwakilan Negara Anggota OECD, di Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Pada konteks memudahkan investasi ini, Menko Airlangga mengungkap peran Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja. Menurutnya, hal itu bukti kemudahan dari sisi regulasi yang diberikan bagi para investor.

"Omnibus Law Cipta Kerja baru-baru ini menunjukkan bahwa dengan perencanaan dan dialog yang matang, kita dapat mengambil langkah maju yang besar," tegas dia.

Dalam perjuangan menjadi anggota OECD, Indonesia tidak sendirian. Ada 5 negara lain yang juga mendaftar menjadi anggota. Diantaranya Argentina, Brazil, Bulgaria, Kroasia, Peru dan Rumania.

"Dan Indonesia ini adalah negara ketiga sesudah Jepang dan Korea," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pamer Ekonomi Indonesia

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memamerkan Indonesia jadi negara dengan pertumbuhan paling baik di kawasan Asia Tenggara. Ini terbukti dari pertumbuhan ekonomi pada 2023 lalu.

Hal ini diungkap Airlangga dalam forum Diskusi Aksesi Indonesia bersama Kepala Perwakilan Negara Anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) di Jakarta. Dia bilang, pertumbuhan ekonomi nasional itu jadi alasan Indonesia masuk ke OECD.

"Ini adalah kesempatan penting bagi anggota dan mitra OECD, sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang diundang untuk membuka diskusi aksesi OECD dan negara dengan perekonomian terbesar di kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia," ungkap Airlangga dalam sambutannya, Rabu (28/2/2024).

Dia menjelaskan, bergabungnya Indonesia menjadi anggota OECD akan memperkuat upaya pemerataan ekonomi. Utamanya mengenai dalam membuka jalur transformatif menuju pertumbuhan dan ketahanan bagi semua pihak.

 

3 dari 3 halaman

Pertumbuhan Ekonomi 2023

Menko Airlangga menyebut, Indonesia bisa membuktikan klaim pertumbuhan terbaik di Asia Tenggar lewat kinerja sepanjang 2023. Apalagi, pertumbuhan moncer itu terjadi ditengah gejolak ekonomi global.

"Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen pada tahun 2023 di tengah perlambatan ekonomi global, meningkatnya ketegangan geopolitik, risiko inflasi, dan perubahan iklim," tegasnya.

Pada konteks upaya bergabung dengan OECD, dia turut mengapresiasi sejumlah negara yang telah memberikan dukungannya. Menurutnya, proses itu terus berjalan sepanjang 7 bulan belakangan.

"Sejak kita bertemu pada bulan Agustus (2023) lalu, Indonesia telah bekerja keras untuk menjelaskan alasan kami harus bergabung dengan OECD. Tugas kita adalah menunjukkan kesamaan pikiran dan saling menguntungkan dan bahwa kita adalah pemain global yang signifikan dan terus berkembang," urai Airlangga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini