Sukses

Menko Airlangga Sebar 1.000 Kupon Diskon Pupuk di Cikarang

Menteri Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto berusaha membantu meringankan petani pada penyediaan pupuk. Airlangga turut memberikan kupon diskon pupuk hingga penyederhanaan regulasi pembelian pupuk bagi para petani.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto berusaha membantu meringankan petani pada penyediaan pupuk. Airlangga turut memberikan kupon diskon pupuk hingga penyederhanaan regulasi pembelian pupuk bagi para petani.

Airlangga mengatakan, Kementerian Bidang Perekonomian telah bertemu langsung dengan para petani di wilayah Kabupaten Bekasi dan mendengar masukan dari para petani, salah satunya terkait pupuk. Pemerintah telah menyediakan pupuk subsidi yang dialokasikan sebanyak 5,2 juta ton.

"Oleh Bapak Presiden sudah ditambahkan sebanyak 2,5 juta ton, jadi sesuai dengan target 7,7 sampai 7,8 juta ton," ujar Airlangga kepada Liputan6.com di gudang Lini III Pupuk Indonesia, Cikarang, Minggu (4/2/2024).

Tidak hanya itu, lanjut Airlangga, Presiden Jokowi telah menyetujui penambahan anggaran subsidi pupuk sebesar Rp14 triliun yang sebelumnya sudah dianggarkan Rp26 triliun. Nantinya, Airlangga akan berkoordinasi dengan kementerian lain untuk menyelesaikan penambahan subsidi pupuk.

"Kami akan minta kepada Kementerian Pertanian dan DPR untuk menyelesaikan masalah tambahan alokasi pupuk bersubsidi ini," ucap Airlangga.

Kupon Tebus Murah Pupuk

Airlangga menjelaskan, saat bertemu dengan para petani di Kabupaten Bekasi telah memberikan kupon tebus murah pupuk. Melalui kupon tersebut para petani akan mendapatkan keringan untuk membeli pupuk.

"Tadi juga kepada petani diberikan 1.000 kupon tebus murah, jadi diberikan kupon oleh PT Pupuk Indonesia sebanyak 40 persen," jelas Airlangga.

Airlangga mengungkapkan, pupuk bersubsidi di Kabupaten Bekasi sebanyak 9.111 ton dan yang di gudang sebanyak 4.088 Ton. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan petani untuk wilayah Kabupaten Bekasi.

"Saat pemerintah memberikan subsidi dan menambah anggaran, maka saya bicarakan dengan pak Dirut harus ada Berden Sharing antara pemerintah dan Pupuk Indonesia, makanya di laksanakan program Gebyar diskon pupuk ini," ungkap Airlangga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aplikasi Pupuk Bersubsidi

Airlangga berencana kedepannya aplikasi pupuk bersubsidi yang disingkat Pubers diharapkan lebih tepat sasaran. Airlangga mengakui ada permintaan dari petani penerimaan pupuk bersubsidi cukup menggunakan KTP.

"Pemerintah bisa menerima itu dan Pupuk Indonesia sudah menyiapkan aplikasi untuk itu," kata Airlangga.

Airlangga turut mendengarkan terkait regulasi pembubuhan tanda tangan pada mesin EDC yang dinilai tidak mudah. Mengingat hal tersebut pemerintah akan menyederhanakan regulasi tersebut untuk memudahkan petani mendapatkan pupuk bersubsidi, termasuk pemberian surat kuasa apabila petani yang menerima pupuk subsidi berhalangan pada pemberian pupuk.

"Kita akan memberikan penyederhanaan regulasi. Saya tugaskan Deputi untuk bicara dengan Kementan agar regulasinya disederhanakan," tutur Airlangga. (Dicky Agung Prihanto)

3 dari 4 halaman

Prabowo Subianto Kejar Swasembada Pangan, tapi Ada Oknum yang Bermain di Pupuk Subsidi

Sebelumnya, Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto berambisi mengejar swasembada pangan di Indonesia. Namun, ada hal yang menurutnya masih mengganjal.

Dia mengatakan, pemenuhan kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri itu pernah terjadi di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya adalah swasembada beras dalam hitungan beberapa tahun.

"There's no other way tadi swasembada pangan. Pangan, kita harus menjamin (ketersediaannya)," ungkap Prabowo dalam Trimegah Political and Economic Outlook 2024, di Ritz-Carlton Pasific Place, Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Caranya, dengan melakukan intensifikasi untuk sentra-sentra pertanian di Pulau Jawa. Kemudian, itu ditambah dengan bantuan benih hingga bantuan pupuk bagi petani.

"Jadi kalau di Pulau Jawa, para petani itu utamanya intensifikasi, kita harus bantu benih, bantu pupuk, bantu pestisida dan kita harus bantu efisien," kata dia.

Kendati begitu, Menteri Pertahanan ini melihat adanya kendala. Terutama adanya oknum-oknum yang mempermainkan pupuk bersubsidi, sehingga petani sulit mendapatkan alokasinya dari negara.

Dia menegaskan, akan menumpas segala kecurangan yang terjadi di lapangan. Tujuannya menghadirkan tata kelola bantuan yang efisien, apalagi ada tantangan krisis pangan yang harus diantisipasi.

"Sekarang kadang-kadang administrasi dan pat-gulipat, permainan-permainan, pupuk yang disubsidi dipermainkan, dipermainkan, petani sulit menerima, ini harus kita ringkas semua supaya efisien," tegasnya.

"Jangan terlalu banyak orang-orang di tengah (perantara) yang memanfaatkan ini, karena ujungnya nanti krisis pangan, kita sudah lihat di Jawa intensifikasi, di luar Jawa harus kita ekstentifikasi," sambung Prabowo Subianto.

 

4 dari 4 halaman

Sindir Pihak yang Tak Suka Food Estate

Sebelumnya, Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto menegaskan proyek lumbung pangan atau Food Estate merupakan keharusan. Dia pun menyinggung pihak-pihak yang menolak atau mempertanyakan pentingnya Food Estate.

Prabowo bilang, Food Estate bisa menjadi solusi atas ancaman krisis pangan. Diketahui, proyek ini menyasar sejumlah komoditas pangan andalan agar bisa disuplai dengan jumlah yang besar. Dia membeberkan ada 2 kemungkinan bagi orang yang mempertanyakan Food Estate.

"Food estate adalah keharusan, kalau ada tokoh-tokoh nasional yang mempertanyakan Food Estate, menurut saya, hanya 2 kemungkinan: dia tidak paham atau dia tidak mau paham, dan dua-duanya nya itu tidak baik," ucap Prabowo dalam Trimegah Political and Economic Outlook 2024, di Ritz-Carlton Pasific Place, Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Kendati bernada sindiran, Prabowo tak mengungkap siapa yang dimaksud tokoh nasional yang mempertanyakan Food Estate. Namun, dalam beberapa kesempatan, proyek lumbung pangan itu disoroti oleh Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini