Sukses

Anak Usaha Krakatau Steel Kirim 8.301 MTon Pipa Proyek Mines of Bahodopi Block 2 & 3

Mengawali tahun 2024, anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yaitu PT Krakatau Pipe Industries melakukan pengiriman pipa untuk salah satu proyek PT PP (Persero) Tbk yaitu Proyek Mines of Bahodopi Block 2 & 3 yang berlokasi di Sulawesi Tengah.

Liputan6.com, Jakarta Mengawali tahun 2024, anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yaitu PT Krakatau Pipe Industries melakukan pengiriman pipa untuk salah satu proyek PT PP (Persero) Tbk  yaitu Proyek Mines of Bahodopi Block 2 & 3 yang berlokasi di Sulawesi Tengah.

Pipa yang dikirimkan berdimensi 1168 mm x 22mm WT dengan panjang bervariasi yaitu 21, 44 dan 48 meter sebanyak 8.301 Mton dengan spesifikasi ASTM A252 Gr. 3 dengan pelapisan Coating Glass Flake Epoxy” jelas Direktur Utama PT Krakatau Pipe Industries Utomo Nugroho.

Seremoni Pengiriman Pertama atau First Shipment untuk Proyek ini dilakukan pada Selasa, 9 Januari 2024 di area PT Krakatau Pipe Industries, dihadiri oleh Tim PT Vale Indonesia Tbk sebagai Project Owner dan Tim PT PP (Persero) Tbk sebagai EPC Kontraktor.

“Pipa produk KPI nantinya digunakan sebagai Pipa pancang untuk pembangunan Pelabuhan. Dengan adanya pelabuhan ini, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menjadi kawasan industri terintegrasi yang berlokasi di Morowali Sulawesi Tengah” ujar Utomo.

Lebih lanjut Utomo juga menyampaikan hingga bulan Desember 2023 PT Krakatau Pipe Industries berhasil menjaga kinerja bisnisnya yang ditunjukkan dengan pencapaian EBITDA dan Net Profit lebih tinggi dari target dalam RKAP 2023. Dengan pencapaian ini berarti PT KPI telah empat tahun berturut-turut meraih laba bersih dalam menjalankan usahanya.

Selanjutnya Utomo juga menambahkan bahwa di Tahun 2024 PT Krakatau Pipe Industries optimis untuk mencapai target yang ditetapkan Pemegang Saham dengan tetap menjaga kualitas mutu produk, on time delivery serta melakukan investasi dan teknologi terbaru guna menambah daya saing dan memperkuat posisi Perusahaan dalam persaingan bisnis, serta tetap konsisten menerapkan efisiensi untuk perbaikan kinerja Perusahaan. 

“Dengan performa kinerja yang optimal, diharapkan akan semakin memberikan kepercayaan kepada shareholder maupun stakeholder PT KPI,” tutup Utomo.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Krakatau Steel Bakal Hati-Hati Terapkan Strategi Divestasi

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mengaku akan lebih berhati-hati saat melakukan divestasi. Sebab, ada banyak pertimbangan yang harus dilakukan sebelum mengambil langkah divestasi.

Sebelumnya, Krakatau Steel sudah pernah melakukan divestasi anak usahanya, yakni PT Krakatau Daya Listrik (KDL) dan PT Krakatau Tirta Industri (KTI) kepada PT Chandra Asri Tbk (TPIA) dengan nilai Rp 3,24 triliun. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Krakatau Steel Tardi menuturkan, peluang bagi KRAS untuk melakukan divestasi pada masa mendatang sangat bergantung pada upaya perusahaan dalam menjaga keberlanjutan bisnis. Di samping itu, KRAS juga harus menjaga pemenuhan perjanjian induk restrukturisasi atau master restructuring agreement (MRA). 

"Strategi divestasinya lebih hati-hati ke depannya," ujar dia dalam paparan publik, Rabu (22/11/2023). 

Dengan demikian, Krakatau Steel tidak akan terburu-buru melakukan divestasi aset yang dimilikinya pada masa mendatang. 

Sebelumnya, PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI), anak usaha PT Krakatau Steel Tbk (kode saham : KRAS) resmi menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat atau penutupan transaksi atas Conditional Shares and Purchase Agreement (CSPA) dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (kode saham: TPIA) melalui afiliasinya.

Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo menjelaskan dengan penandatanganan ini maka Chandra Asri menjadi pemegang saham dua anak usaha PT KSI.

Dia menyampaikan bahwa seluruh kondisi dalam CSPA telah dipenuhi, sehingga dengan penandatanganan akta jual beli saham maka pengalihan saham PT Krakatau Daya Listrik (KDL) sebesar 70 persen dan PT Krakatau Tirta Industri (KTI) sebesar 49 persen dari PT KSI kepada Chandra Asri dengan nilai total sebesar Rp 3,24 triliun menjadi sah.

Dia menjelaskan setelah penandatanganan akta jual beli saham, hasil transaksi akan digunakan untuk pembayaran utang Tranche B yang direncanakan selesai pada akhir 2023.

 

 

3 dari 3 halaman

Perjanjian Restrukturisasi

Sementara itu, Direktur Utama Chandra Asri Erwin Ciputra berharap sinergi ini dapat memberikan dampak ekonomi bagi pemangku kepentingan, serta meningkatkan layanan publik seperti penyediaan listrik dan air bersih untuk industri di wilayah Kota Cilegon, serta dapat membuka lapangan kerja seiring dengan pengembangan bisnis.

Dia melanjutkan aksi korporasi ini juga dilakukan untuk memanfaatkan utilitas sebagai penunjang proses operasional, teknis dan keuangan terutama untuk pengembangan kompleks petrokimia kedua Chandra Asri yang berskala global (CAP2) ke depan.

“Akuisisi bolt-on yang dilakukan Chandra Asri ini merupakan langkah strategis untuk mengintegrasikan seluruh aset infrastruktur, penyediaan listrik dan air yang dimiliki oleh PT KDL dan PT KTI dalam memenuhi kebutuhan industri di Cilegon serta mendukung kebutuhan rencana ekspansi CAP2,“ ujar Erwin dikutip dari Antara, Senin (27/2023).

Pihaknya optimistis kolaborasi kedua perusahaan akan memberikan dampak positif dan bernilai tambah pada pengembangan bisnis bagi kedua belah pihak.

Selain itu, penandatanganan kerja sama ini merupakan bukti pelaksanaan komitmen Krakatau Steel dalam memenuhi kewajiban sesuai dengan perjanjian restrukturisasi untuk menyelesaikan pembayaran utang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.