Sukses

Pengamat Soroti Visi Misi Capres Cawapres, Tak Ada Bahas Keselamatan Lalu Lintas

Pengamat Transportasi MTI Pusat Djoko Setijowarno, menyoroti terkait visi misi infrastruktur dan transportasi Calon Presiden (Capres) dan Wakil Calon Presiden (Cawapres) di Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta Pengamat transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno, menyoroti terkait visi misi infrastruktur dan transportasi Calon Presiden (Capres) dan Wakil Calon Presiden (Cawapres) di Pemilu 2024.

Menurut Djoko, dari ketiga visi dan misi Capres dan Cawapres tersebut tidak memasukan program keselamatan lalu lintas, padahal saat ini Indonesia sedang mengalami krisis transportasi umum dan darurat keselamatan lalu lintas.

"Indonesia sedang alami krisis angkutan umum dan darurat keselamatan lalu lintas. Tidak ada program keselamatan lalu lintas, di semua Calon Presiden dan Wakil Presiden," kata Djoko dalam keterangan resminya, Senin (18/12/2023).

Untuk pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan visi Indonesia Adil Makmur untuk Semua. Memiliki misi 8 Jalan perubahan yang diusung, yaitu membangun kota dan desa berbasis kawasan yang manusiawi, berkeadilan dan saling memajukan. Pendekatan kewilayahan untuk mewujudkan program.

Sementara untuk pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dengan visi Bersama Indonesia Maju. Dalam misi ketiga, yaitu melanjutkan pengembangan infrastruktur. Pembangunan Indonesia harus lebih merata melalui penciptaan pusat pertumbuhan baru di luar Pulau Jawa. Salah satunya adalah Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Visi Misi Ganjar-Mahfud

Selanjutnya visi misi pasangan Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden Mahfud MD dengan visi Menuju Indonesia Maju, Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari.

Djoko menilai, meskipun dari ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bersaing di Pemilu 2024 telah menawarkan program transportasi umum walaupun dalam penyebutan berbeda. Namun, belum ada program keselamatan lalu lintas.

Lebih lanjut, Djoko menilai, Indonesia sebagai negara maritim, transportasi perairan harus menjadi perhatian, walaupun mobilisasi orang dan barang masih didominasi transportasi darat. Angkutan barang bersubsidi ditambahkan dan angkutan feeder tol laut diperlukan untuk daerah kepulauan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pembangunan Kereta

Ia melihat, sejauh ini pembangunan kereta masih berpusat di Jawa, seperti kereta cepat Whoosh, LRT Jabodebek, MRT Jakarta, aktivasi jalur ke Garut, kereta rel listrik Yogyakarta – Solo.

"Untuk menggapai Indonesia Emas 2045, pembenahan transportasi umum berbasis jalan lebih realistis untuk diwujudkan. Murah dan mudah dikerjakan dengan tarif yang masih terjangkau kebanyakan masyarakat," ujarnya.

Disisi lain, jika ingin menuntaskan angkutan logistik, selesaikan dulu urusan pungli dan keterlibatan oknum APH (di atas 50 persen) yang cukup memberatkan pengusaha angkutan logistik dan sopir truk.

Hal lainnya, yakni belum ada target jumlah kota untuk membenahi angkutan umum dari ketiga pasangan ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Semoga saja program angkutan umum itu tidak sekedar memberikan harapan tentunya juga realita. Era Presiden Joko Widodo selama 10 tahun hanya mampu membenahi 11 kota dari target 32 kota di periode pertama dan 27 kota di periode kedua," pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Dana Kampanye Anies Paling Kecil Dibanding Prabowo dan Ganjar, Nilainya Cuma Segini

Tak cuma visi misi dan gagasan, kekuatan dana kampanye tak jarang juga menentukan seseorang terpilih dalam Pemilihan Umum atau Pemilu. Dana kampanye salah satunya digunakan sebagai biaya operasional untuk beragam kegiatan calon presiden dan calon presiden atau capres-cawapres 2024.

Ketiga pasangan capres dan cawapres 2024 yaitu pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, serta pasangan nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD telah menyiapkan dan kampanye untuk bertarung dalam Pilpres 2024. 

Dari ketiga pasangan capres-cawapres 2024, dana kampanye Anies-Muhaimin (AMIN) ternyata paling kecil dibandingkan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.

Dikutip dari laman kpu.go.id, pasangan capres cawapres Anies-Muhaimin (AMIN) yang diusung Partai Nasdem, PKB dan PKS menyiapkan dana kampanye sebesar Rp 1 miliar. Dana ini berasal dari Pasangan Calon dalam bentuk uang.

 

4 dari 4 halaman

Dana Kampanye Prabowo-Gibran

Kemudian, pasangan capres cawapres Prabowo-Gibran yang diusung Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, PBB dan Garuda menyiapkan dana kampanye paling besar yaitu sebesar Rp 31,4 miliar.

Dana ini berasal dari Pasangan Calon sebesar Rp 2 miliar dalam bentuk uang, Rp 600 juta dalam bentuk barang dan Rp 28,8 miliar dalam bentuk jasa dari Partai Politik atau Gabungan Partai Politik

Sedangkan pasangan capres cawapres Ganjar-Mahfud MD yang diusung Partai PDIP, PPP, Hanura dan Perindo menyiapkan dana kampanye sebesar Rp 23,3 miliar. 

Dana kampanye Ganjar-Mahfud MD ini berasal dari Pasangan Calon sebesar Rp 100 juta dalam bentuk uang, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Rp 2,9 miliar dalam bentuk uang, Sumbangan Pihak Lain Perseorangan sebesar Rp 1.670.999 dalam bentuk uang dan Rp 20,3 miliar dalam bentuk yang dari Sumbangan Pihak Lain Perusahaan dan/atau Badan Usaha Nonpemerintah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini