Sukses

Kepala SKK Migas Usul 2 Proyek Minyak dan Gas Bumi Jumbo Ini Masuk PSN

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengusulkan ada 2 proyek migas untuk masuk Proyek Strategis Nasional (PSN).

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengusulkan ada 2 proyek migas untuk masuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Yakni, Asap Kido Merah (AKM) di Papua dan Geng North di Kalimantan.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan AKM sendiri sudah menjadi proyek strategis sektor hulu migas. Proyek yang dioperatori oleh Gentinf Oil Kasuri Pte., Ltd., ini dibidik onstream pada kuartal IV-2025 mendatang.

"Ini sedang kita usulkan untuk menjadi proyek strategis nasional," kata Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Dia merinci, proyek ini telah mulai dibangun sejak 14 November 2023 lalu. Hingga Oktober 2023, sudah dilakukan Nota Kesepahaman (MoU) dan Head of Agreement (HoA). Lalu, rampungnya GSA dengan Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk menyuplai ke pabrik petrokimia di Fakfak, Papua. Serta, FEED yang juga sudah rampung 100 persen.

Dia mengakui, pengajuan AKM masuk ke PSN sudah mendapat restu dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Dwi juga menyebut garapan migas di Geng North sudah diajukan.

"Yang untuk AKM sudah kita ajukan dan sudah dapat dukungan dari pak Menteri ESDM, Geng North juga sudah ktia ajukan," ujar dia seusai rapat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Alasan Usulan PSN

Lebih lanjut, Dwi mengungkap alasan dua proyek migas itu diusulkan untuk masuk PSN. Salah satu pertimbangannya adalah kapasitas produksi yang besar dan nilai investasi yang menjanjikan.

"Pertama, dia kapasitasnya besar, pertama besar, yang kedua dia sangat vital terhadap pengembangan daerah itu, untuk AKM misalnya, dengan adanya AKM, bangun pabrik disana, kemudian LNG dan kapasitas juga cukup besar 360 lebih MMSCFD dan (proyek pabrik) pupuknya sendiri sudah PSN," tuturnya.

Sedangkan, untuk proyek Geng North, Dwi menangkap potensi kapasitas produksi hingga 1.000 MMSCFD. Besarannini dinilai bisa mengoptimalkan utilisasi dari LNG Bontang.

"Jadi perannya terhadap energi kita kedepan menjadi sangat bagus, makanya saya kira kita lihat bahwa itu layak proyek strategis nasional," ungkapnya.

"Dan investasinya sangat besar, misalnya di AKM itu kira-kira USD 3,3 miliar, itu kira-kira Rp 45 triliun atau Rp 50 triliun, sedangkan Geng North juga akan besar juga investasinya," pungkas Dwi Soetjipto.

 

3 dari 4 halaman

Blok Migas Jumbo

Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengadiri Abu Dhabi International Petroleum and Conference (ADIPEC) pada 1 Oktober di Abu Dhabi.

Dalam gelaran ini, Dwi Soetjipto memberikan apresiasi kepada perusahaan migas Eni atas penemuan cadangan gas di Wilayah Kerja North Ganal Kalimantan Timur dalam jumlah yang signifikan dengan perkiraan awal Gas in Place 5 triliun cubic feet (tcf).

Dengan perkiraan awal discovered resources sebesar +/- 609 MMBOE (recoverable), penemuan ini menjadikan temuan di sumur Geng North -- 1 menjadi salah satu dari 3 besar temuan eksplorasi dunia di tahun 2023.

Dwi mengatakan, dengan perkiraan awal penemuan gas in Place 5 Tcf maka akan menjadi salah satu giant discovery yang akan meningkatkan secara signifikan cadangan gas untuk mendukung peningkatan produksi migas nasonal secara berkelanjutan dan mencapai target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).

Penemuan Giant Discovery tersebut diyakini dapat lebih mendorong investasi eksplorasi yang lebih masif dimasa yang akan datang mengingat potensi migas nasional masih menjanjikan karena dari 128 cekungan, masih ada 68 cekungan yang belum di bor.

"Kami berharap penemuan cadangan gas di North Ganal oleh salah satu international oil company (IOC) akan mendorong lebih banyak IOC lainnya untuk masuk ke Indonesia. Ini tentu buah dari salah satu upaya Pemerintah meningkatkan daya saing industri hulu migas nasional" terang Dwi dalam keterangan tertulis, Senin (2/10/2023).

 

4 dari 4 halaman

Kejar Monetisasi

Lebih lanjut Dwi menyampaikan bahwa SKK Migas akan melakukan koordinasi yang intensif dengan Eni untuk tahapan-tahapan selanjutnya agar penemuan raksasa tersebut dapat segera di monetisasi.

Penemuan giant discovery gas tersebut akan didorong untuk segera dapat di produksi sehingga dapat meningkatkan pasokan gas untuk mendukung pembangunan, termasuk hilirisasi gas yang saat ini tengah didorong oleh Pemerintah.

Hal ini didukung pula dengan infrastruktur gas yang sudah tersedia di Kalimantan Timur sehingga diharapkan dapat dikembangkan dengan cepat dan efisien.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.