Sukses

Pesawat Antariksa India Meluncur ke Bulan, Pria Ini Langsung Jadi Miliarder

Ramesh Kunhikannan (60 tahun) langsung menjadi miliarder usai terlibat dalam peluncuran pesawat luar angkasa India.

Liputan6.com, Jakarta India menjadi negara keempat yang mendaratkan pesawat ruang angkasa di bulan usai penjelajah Chandrayaan-3 mendarat di dekat kutub selatan bulan pada Agustus lalu.  Di balik pencapaian bersejarah tersebut, melahirkan miliarder baru dari negara tersebut.

Adalah Kaynes Technology India, produsen elektronik yang berkantor pusat di Mysore, sebuah kota yang dekat dengan pusat teknologi Bangalore yang memberikan andil pada peluncuran pesawat ruang angkasa India.

Sumbangsih Kaynes karena perusahaan ini memasok sistem elektronik yang digunakan untuk memberi daya pada penjelajah selama misi dan berhasil.

Melansir laman Forbes, Kamis (23/11/2023), keterlibatan Kaynes mendorong saham perusahaan meningkat tiga kali lipat sejak debutnya di Bursa Efek Bombay pada November 2022. Harga saham melompat 40% lagi setelah perannya dalam misi penjelajahan bulan dipublikasikan.

Sontak, ini menjadikan pendirinya Ramesh Kunhikannan (60 tahun) langsung menjadi miliarder. Perkiraan kekayaan bersihnya sekarang mencapai USD 1,1 miliar, sebagian besar berasal dari 64% sahamnya di Kaynes.

Kunhikannan merupakan lulusan Institut Teknik Nasional Mysore. Dia mendirikan Kaynes pada tahun 1988 sebagai produsen kontrak elektronik.

Pada 1996, istrinya Savitha Ramesh bergabung dengannya dan sekarang menjadi pimpinan perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir, Kaynes mendapat manfaat dari program “Make in India” yang dicanangkan pemerintah India, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi lokal.

Strategi Tiongkok-plus-satu yang dilakukan perusahaan-perusahaan global yang ingin mendiversifikasi rantai pasokan mereka, juga memberikan dorongan kepada produsen dalam negeri India.

Dalam rangka memposisikan India sebagai pusat manufaktur elektronik, pemerintah berusaha keras untuk merayu produsen dengan subsidi pajak dan mengalokasikan lahan yang luas untuk pabrik mereka.

Bagian dari ambisi ini adalah membuat semikonduktor di India dan mengajak pembuat chip global untuk mendirikan pabrik manufaktur di India.

Kaynes Technology dengan cepat memanfaatkan peluang itu dan pada bulan Oktober dengan mengumumkan bahwa mereka akan menginvestasikan USD 340 juta untuk membangun unit perakitan dan pengujian semikonduktor di Hyderabad.

Perusahaan, yang telah mengakuisisi 46 hektar tanah di dekat bandara Hyderabad dan berencana memulai produksi dalam 18 bulan, sedang menunggu persetujuan akhir dari pemerintah.

 

Duo ini memproyeksikan pendapatan dan laba bersih perusahaan akan tumbuh pada tingkat gabungan tahunan masing-masing sebesar 41% dan 56%, selama tiga tahun ke depan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terus Cuan

Perusahaan tersebut, yang memperoleh lebih dari setengah pendapatan tahunan sebesar USD 137 juta dari pembuatan rakitan papan sirkuit cetak, merupakan pemasok sistem elektronik dan layanan desain untuk sejumlah industri. Mulai dari otomotif dan dirgantara hingga medis dan pertahanan.

Produk Kaynes digunakan dalam segala hal mulai dari kontrol elektronik pada kendaraan listrik hingga ventilator dan sinyal kereta api.

“Industri elektronik masih dalam tahap awal di India,” kata Rajeev Khushu, Mantan Ketua Asosiasi Elektronik dan Semikonduktor India.

“Tetapi Kaynes memulainya sangat awal. Ia tetap berada di India dan berinvestasi di India pada saat kebanyakan orang pergi ke luar negeri. Ini adalah pemain khusus namun tetap berpegang pada visi dan mendapatkan manfaat darinya,” jelasnya.

Berkat meningkatnya penggunaan perangkat elektronik di berbagai industri, pendapatan tahunan perusahaan ini meningkat hampir tiga kali lipat dari USD 49 juta pada tahun fiskal 2020.

Sementara laba bersih meningkat sepuluh kali lipat dibandingkan periode yang sama hingga mencapai USD 11,4 juta pada tahun fiskal yang berakhir pada bulan Maret.

Pendapatan untuk enam bulan yang berakhir pada bulan September naik 39% menjadi USD 78 juta, dengan laba bersih melonjak 84% menjadi USD 7 juta. Perusahaan memperkirakan pendapatan akan mencapai USD 208 juta pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2024.

 

3 dari 3 halaman

Naik Berlipat

Sebagai pemain domestik utama yang memiliki 9 pabrik, Kaynes Technology siap memperoleh manfaat dari pasar desain dan manufaktur sistem elektronik (ESDM) yang meningkat pesat di India senilai USD 18 miliar (pendapatan).

Industri ini diproyeksikan tumbuh empat kali lipat menjadi USD 73 miliar pada tahun 2027, menurut perusahaan konsultan Frost & Sullivan.

Hal ini berkembang lebih cepat dibandingkan industri ESDM global, yang diperkirakan menghasilkan pendapatan sebesar USD 1,15 triliun pada tahun 2026 dari USD 880 miliar pada tahun 2021, menurut Frost & Sullivan.

"Dengan permintaan yang kuat, pertumbuhan pendapatan di Kaynes diperkirakan akan melampaui industri," kata Sumant Kumar dan Meet Jain, Analis di perusahaan investasi Mumbai Motilal Oswal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.