Sukses

Top 3: Menengok Jam Tangan yang Dipakai Para Miliarder Bikin Penasaran

Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Minggu, 14 April 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Jam tangan mewah telah lama menjadi simbol status, kekayaan, dan selera yang baik. Bagi para miliarder, jam tangan tidak hanya mewakili aksesori, tetapi juga pernyataan kesuksesan dan kecanggihan mereka.

Banyak orang menggunakan jam tangan mewah untuk menaikkan status mereka. Tak jarang juga sejumlah orang menggunakan jam tangan karena menyukai keindahannya. 

Mengutip financialexpress.com, Sabtu, 13 April 2024 mari kita lihat beberapa jam tangan mewah yang sudah tentu indah milik para miliarder dunia:

Bernard Arnault - Tiffany Patek Philippe 5740Bernard Arnault, dikenal sebagai miliarder yang memegang merek fashion mewah. Ia adalah CEO Louis Vuitton Moet Hennessy (LVMH). Bernard Arnault adalah orang terkaya di dunia. Posisinya selalu bergantian dengan CEO Tesla Elon Musk.

Salah satu barang mewah yang ia koleksi adalah Tiffany Patek Philippe 5740. Arloji langka ini merupakan campuran dari Tiffany Patek Philippe 5711 dan Nautilus Perpetual Calendar 5740.

Artikel Menengok Jam Tangan yang Dipakai Para Miliarder, Siapa Paling Mahal? Menyita perhatian di Kanal Bisnis Liputan6.com. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Minggu, (14/4/2024):

1.Menengok Jam Tangan yang Dipakai Para Miliarder, Siapa Paling Mahal?

Jam tangan mewah telah lama menjadi simbol status, kekayaan, dan selera yang baik. Bagi para miliarder, jam tangan tidak hanya mewakili aksesori, namun juga pernyataan kesuksesan dan kecanggihan mereka.

Banyak orang menggunakan jam tangan mewah untuk menaikkan status mereka. Tak jarang juga sejumlah orang menggunakan jam tangan karena menyukai keindahannya. 

Mengutip financialexpress.com, Sabtu, 13 April 2024 mari kita lihat beberapa jam tangan mewah yang sudah tentu indah milik para miliarder dunia:

Bernard Arnault - Tiffany Patek Philippe 5740

Bernard Arnault, dikenal sebagai miliarder yang memegang merek fashion mewah. Ia adalah CEO Louis Vuitton Moet Hennessy (LVMH). Bernard Arnault adalah orang terkaya di dunia. Posisinya selalu bergantian dengan CEO Tesla Elon Musk.

Berita selengkapnya baca di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2.Hadapi Arus Balik Lebaran 2024, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera ke Jawa

Pemerintah telah menyiapkan strategi dan upaya guna menangani arus balik Lebaran dari pulau Sumatera ke Jawa. Salah satunya, menyiapkan rencana cadangan untuk mengantisipasi dan mengurai kepadatan di pelabuhan penyeberangan pada puncak arus balik.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah menugaskan PT ASDP agar membuat membuat rencana cadangan dalam menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi. Sehingga pergerakan menjadi mulus dan tidak terjadi antrean. 

Menhub Budi pun telah menginstruksikan agar Surat Perintah Berlayar (SPB) kapal dapat dipercepat keluar saat dibutuhkan demi kelancaran arus balik.

“Intinya, keterpaduan dari regulator, operator dan aparat. Saya pikir komandonya di tangan Kapolda dan Gubernur Lampung, jika ada operator dan regulator yang tidak cekatan bisa ditegur agar pola operasinya lebih baik. Kita berharap mudik ceria, aman dan selamat ini bisa terwujud," kata Menhub dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/4/2024).

Berita selengkapnya baca di sini

 

3 dari 3 halaman

3.PNS Bisa WFH Maksimal 50 Persen pada 16-17 April 2024

Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office/WFO) dan tugas kedinasan atau bekerja dari rumah (work from home/WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) atau PNS pada Selasa-Rabu, 16 dan 17 April 2024. Kebijakan ini untuk memperkuat manajemen arus balik Lebaran 2024.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, pengaturan WFH dan WFO diterapkan secara ketat dengan tetap mengutamakan kinerja organisasi dan kualitas pelayanan publik. 

Anas mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) instansi yang berkaitan langsung dengan pelayanan publik tidak dilakukan WFH, alias tetap WFO 100 persen.

"Untuk instansi yang berkaitan dengan pelayanan publik secara langsung, WFO tetap diterapkan optimal sebesar 100 persen. Adapun untuk instansi pemerintah yang berkaitan dengan administrasi pemerintahan dan layanan dukungan pimpinan, WFH bisa dijalankan maksimal/paling banyak 50 persen dari jumlah pegawai, yang teknisnya diatur instansi pemerintah masing-masing,” ujar Anas, Sabtu, 13 April 2024.

Berita selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.