Sukses

Divestasi Saham Vale Indonesia Ditarget Kelar 2024

Vale Canada Limited (VCL) menandatangani Pokok Perjanjian dengan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM) mengenai divestasi sekitar 14% saham di PT Vale Indonesia Tbk.

 

Liputan6.com, Jakarta Vale Base Metals Limited (VBM) mengumumkan bahwa anak perusahaan yang sepenuhnya dimilikinya, Vale Canada Limited (VCL) menandatangani Pokok Perjanjian dengan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM) mengenai divestasi sekitar 14% saham di PT Vale Indonesia Tbk.

Meski sudah diteken, divestasi saham Vale Indonesia ini ditarget bisa selesai pada 2024. 

Setelah selesai nanti, perusahaan pertambangan milik negara MIND ID akan menjadi pemegang saham terbesar PT Vale yang memegang sekitar 34% saham yang diterbitkan, dengan VCL dan SMM masing-masing memegang sekitar 33,9% dan sekitar 11,5%. Struktur tata kelola yang seimbang akan mendukung stabilitas dan pertumbuhan kelanjutan operasi PT Vale di Indonesia.

Chief Executive Officer VBM dan Presiden Komisaris PT Vale Deshnee Naidoo mengatakan, perjanjian ini memperkuat komitmen kami untuk memajukan industri nikel Indonesia secara berkelanjutan, berdasarkan sejarah operasi kami selama 55 tahun di negara ini.

"Sebagai pemasok utama nikel rendah karbon dan logam lain yang diproduksi secara bertanggung jawab dan penting bagi transisi energi, kami berharap dapat bekerja sama dalam struktur kepemilikan saham baru dengan mitra kami untuk mendukung ambisi hilirisasi negara dan memberikan nilai ekonomi yang kuat kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat jangka panjang,” katanya Sabtu (18/11/2023).

Perjanjian tersebut ditandatangani di sela-sela Pertemuan Pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik 2023, dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Presiden Indonesia Joko Widodo, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo dan pejabat pemerintah lainnya.

Investasi Baru

Perjanjian ini merupakan langkah signifikan menuju hasil yang saling menguntungkan yang memenuhi kewajiban divestasi Indonesia dan membuka jalan bagi pembaruan izin pertambangan PT Vale setelah tahun 2025.

Dengan begitu, Vale Indonsia akan meningkatkan investasi di proyek-proyek baru di Bahodopi, Sorowako dan Pomalaa. Secara keseluruhan, hal ini mewakili investasi sebesar US$8,6 miliar untuk Indonesia.

Indonesia dan PT Vale akan tetap menjadi pendorong penting pertumbuhan produksi nikel global VBM, yang berpotensi meningkat hingga lebih dari 300 kt/tahun dari sekitar 175 kt/tahun saat ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sah, Saham Vale Indonesia Mayoritas Milik Pemerintah Indonesia

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan, proses divestasi saham 14 persen PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah selesai diputuskan. Alhasil, kini negara menjadi pemegang saham mayoritas Vale Indonesia.

Menteri ESDM menceritakan, INCO pada 1988 telah menawarkan saham kepada pemerintah sebesar 20 persen sahamnya guna memenuhi kewajiban divestasi kepada publik. Sehingga, negara memiliki porsi 34 persen saham yang dipegang MIND ID dan 20 persen dari publik.

"Udah diputusin. Jadi yang dilepas oleh Vale adalah 14 persen, grup ya. Jadi dengan itu, MIND ID bisa 34 persen, dan itu mayoritas di antara yang lain," kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/11/2023).Selain menjadi pemegang saham mayoritas, MIND ID pun disebutnya akan turut menjadi saham pengendali. Sehingga jajaran direksi utama hingga komisaris akan ditentukan oleh MIND ID.

"Nanti ada board management. Prinsipnya nanti dirut dan komisaris utamanya dari pemegang yang terbesar," ungkap Arifin.

 

3 dari 3 halaman

Beda dengan Freeport

Ini berbeda dengan akuisisi saham PT Freeport Indonesia beberapa waktu lalu. Meskipun pemerintah telah menjadi pemegang mayoritas dengan 51 persen saham, namun PT Freeport McMoran Inc masih jadi pemegang saham pengendali dengan menempatkan jajarannya di kursi direksi.

"Waktu itu kan (PT Freeport Indonesia) operational, sekarang kan ada kemajuan. Manajemennya itu bersama, tapi keputusan akhir, keputusan itu bisa oleh komisaris yang dipegang MIND ID," ujar Arifin.

Kendati begitu, Arifin belum merinci lebih jauh proporsi saham 14 persen yang dilepas Vale Indonesia, berapa besar yang berasal dari Vale Canada Limited atau Sumitomo Metal Mining. Begitu pun soal harga saham, ia belum membeberkannya lebih detil.

"Yang penting tuh harganya harus ada special price buat kita," pungkas Arifin Tasrif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini