Sukses

Jangan Lakukan Ini Ketika Wawancara Kerja, Akibatnya Bisa Fatal

Jika kamu sedang mempersiapkan wawancara kerja yang akan datang, satu hal yang dapat dihilangkan dari persiapan adalah melakukan penelitian ekstensif.

Liputan6.com, Jakarta - Jika kamu sedang mempersiapkan wawancara kerja yang akan datang, satu hal yang dapat dihilangkan dari persiapan adalah melakukan riset ekstensif untuk menemukan hubungan pribadi dengan pewawancara.

Mencoba menyanjung atau berhubungan dengan pewawancara menurut seorang pengacara lulusan Universitas George Washington Natalie Norfus adalah salah satu saran wawancara kerja yang paling dilebih-lebihkan atau overrated.

“Saat orang berkata, ‘pastikan kamu mencari segala sesuatu tentang orang yang mewawancarai kamu’, saya pikir itu agak menyeramkan,” kata Norfus melalui CNBC Make It dikutip Liputan6.com, Sabtu (10/11/2023).

Ia ingat mendapatkan saran itu saat menjadi mahasiswa hukum yang melakukan wawancara kerja saat masih mahasiswa, “dan selalu terasa aneh untuk mengatakan, ‘Saya melihatmu kuliah di GW, dan saya juga kuliah di GW.’ itu semacam canggung,”

“Menurut saya, tidak penting bagi kamu untuk menunjukkan kepada seseorang bahwa kamu telah mencari tahu tentang dia,” tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tunjukkan Telah Melakukan Riset

Sebaliknya, jika kamu ingin mengetahui latar belakang pewawancara kamu, perhatikan detail dan tunjukkan antusiasme terhadap peran dan perusahaan tersebut. Kemudian, masukkan pengetahuan itu ke dalam jawaban atau pertanyaan yang kamu berikan.

Norfus memberikan contoh berikut: “Saya perhatikan bahwa di bawah kepemimpinan anda, perusahaan telah beralih ke pendekatan yang berbasis data. Bisakah anda memberitahu saya bagaimana hal itu berdampak pada posisi ini?”

“Itu menunjukkan minat dan persiapan kamu tanpa secara eksplisit menyatakan bahwa kamu telah mencari tahu individu tersebut,” katanya.

Kamu juga dapat menggunakan risetmu untuk menunjukkan bagaimana pekerjaan perekrutan sebelumnya selaras dengan pengalaman atau tujuan kamu.

Misalnya, kamu dapat mengatakan “Saya telah melihat bahwa perusahaan, terutama di bawah departemen ini, berfokus pada X. Hal ini sejalan dengan minat saya pada Y dan pengalaman saya pada Z.”

“Pada akhirnya, riset menyeluruh sebelum wawancara adalah tanda inisiatif dan minat tulus kepada posisi tersebut,” kata Norfus.

“Kuncinya adalah menggunakan informasi tersebut untuk menunjukkan antusiasme dan keselarasan kamu dengan tujuan perusahaan, bukan untuk mengesankan atau menyanjung manajer perekrutan secara pribadi.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini