Sukses

Kritik Anies: Investasi Meningkat tapi Penyerapan Kerja Justru Turun

Kinclongnya kinerja investasi di era Presiden Jokowi justru tak dinikmati masyarakat Indonesia. Di mana, masyarakat hanya menjadi penonton dari kegiatan investasi yang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan memberikan pandangannya mengenai ekonomi saat ini dalam acara Saresehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (8/11/2023).

Anies Baswedan mengatakan, investasi yang mampu dibukukan oleh Indonesia tumbuh tinggi. Namun pertumbuhan investasi tersebut tidak dibarengi dengan penurunan angka pengangguran. Padahal dalam teori seharusnya peningkatan investasi berjalan seirama dengan penurunan angka pengangguran.

"Saat ini, investasinya meningkat tapi penyerapan kerjanya justru menurun," kata Anies 

Ia pun kemudian menjabarkan angka realisasi investasi pada 2013 hanya berkisar Rp 399 triliun. Kemudian, aktivitas penanaman modal di Tanah Air meningkat pesat hingga mencapai Rp 1.200 triliun pada 2022.

"Tetapi penyerapan tenaga kerja signifikan menurun," tegas Mantan Gubernur DKI tersebut.

Anies mencontohkan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Maluku Utara sebagai daerah tujuan investasi mengalami pertumbuhan hingga 22,94 persen. Namun, capaian positif investasi tersebut tidak sejalan dengan penurunan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang hanya mencapai 0,17 persen.

"Penurunan tingkat pengangguran terbuka hanya di bawah satu persen. Itu baru Maluku Utara," ucapnya.

Oleh karena itu, Anies menyebut kinclongnya kinerja investasi di era Presiden Jokowi justru tak dinikmati masyarakat Indonesia. Di mana, masyarakat hanya menjadi penonton dari kegiatan investasi yang ada.

"Kemudian ,masyarakat banyak tempat hanya menjadi penonton tidak merasakan pertumbuhan ekonomi yang ada di kawasan itu," pungkas Anies.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Paten! Realisasi Investasi Januari-September 2023 Capai Rp 1.053,1 triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat secara kumulatif sepanjang Januari-September 2023, realisasi investasimencapai Rp1.053,1 triliun atau mencapai 75,2 persen dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp1.400 triliun dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 1.365.648 orang.

"Tahun ini target kita Rp 1.400 triliun sudah tercapai alhamdulillah Rp 1.053,1 triliun tumbuh 18 persen dibandingkan tahun lalu dan capaiannya sudah 75,2 persen," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers Capaian realisasi kuartal III 2023, Di Kantor Kementerian Investasi, Jumat (20/10/2023).

 Sepanjang Januari-September 2023, realisasi PMDN mencapai Rp 493,5 triliun atau 46,9 persen dari target dan realisasi PMA mencapai Rp 559,6 triliun atau baru mencapai 53,1 persen dari target.

Untuk realisasi PMDN secara tahunan tumbuh 19,5 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan realisasi PMA yakni hanya 16,7 persen. Sementara, realisasi investasi di luar Jawa lebih besar yakni 51,8 persen Rp 545,8 triliun, dibandingkan realisasi investasi di pulau Jawa 48,2 persen dengan nominal Rp 507,3 triliun.

"Ini Alhamdulillah meskipun gempuran fasilitas di Jawa cukup bagus dari sisi infrastruktur, sumber daya, dan logistik. Tapi kita berhasil melakukan penetrasi agar betul-betul di luar pulau Jawa juga menjadi perhatian khusus, Alhamdulillah pemerataan terus terjadi untuk membangun Indonesia yang tidak boleh Jawa sentri," ungkapnya.

 

3 dari 3 halaman

5 Sektor Terbesar

Adapun lima besar sektor realisasi investasi sepanjang Januari-September 2023, diantaranya Industri Logam Dasar, Barang Logam,Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar Rp 146,0 trliun; Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi Rp 120 triliun; pertambangan Rp 113,3 triliun; Perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 83,7 triliun; industri kimia dan farmasi Rp 76,8 triliun.

Selanjutnya, lima besar lokasi realisasi investasi tersebar paling banyak di Jawa Barat Rp 153,2 triliun, DKI Jakarta Rp 130,3 triliun, Jawa Timur Rp 100,1 triliun, Sulawesi Tengah Rp 836 triliun, dan Banten Rp 78,6 triliun.

Kemudian, lima negara penanam modal asing terbesar di Indonesia sepanjang Januari-September 2023, terdiri dari Singapura USD 12,1 miliar, Republik Rakyat Tiongkok USD 5,6 miliar, Hongkong USD 5,2 miliar, Jepang USD 3,3 miliar, dan Amerika Serikat USD 2,4 miliar.

"Singapura USD 12,1 miliar, Republik Rakyat Tiongkok USD 5,6 miliar, Hongkong USD 5,2 miliar, Jepang USD 3,3 miliar, dan Amerika Serikat USD 2,4 miliar. Ini hebat nih paten," pungksnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.