Sukses

Harga BBM Pertamina Turun Padahal Minyak Dunia Meroket, Ternyata Ini Penyebabnya

Menteri ESDM Arifin Tasrif buka suara terkait keputusan PT Pertamina (Persero) untuk berani menurunkan harga jual bahan bakar minyak atau BBM nonsubsidi seperti harga BBM Pertamax.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka suara terkait keputusan PT Pertamina (Persero) untuk berani menurunkan harga jual bahan bakar minyak atau BBM nonsubsidi seperti harga BBM Pertamina jenis Pertamax.

Meskipun, harga minyak dunia saat ini tengah melambung akibat ketegangan geopolitik dunia. Terbaru adanya konflik antara Israel dan Hamas di pihak Palestina.

Menteri Arifin menjelaskan, skema penetapan harga BBM nonsubsidi mengikuti pergerakan harga pasar minyak mentah dunia. Hal ini berbeda dengan penetapan harga BBM subsidi yang sepenuhnya berada di bawah pemerintah melalui Kementerian ESDM.

Dia menyebut, harga minyak di pasar internasional sendiri dalam beberapa waktu mengalami tren pelemahan berkisar USD 86 per barel. Namun, diakuinya harga minyak tersebut masih tergolong tinggi dibandingkan harga saat situasi normal.

"Ya jadi minyak kan sekarang 92, 90 kan pernah ya, sekarang balik lagi 86 jadi fluktuasi. Jadi ini (BBM non subsidi) juga turun," katanya kepada awak media di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (3/11).

Harga Minyak Mentah Dunia

Akan tetapi, harga minyak mentah dunia saat ini masih bersifat fluktuasi. Sehingga, Pertamina dapat melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi kapanpun.

"Fluktuasi harga minyak internasional ya," tekannya.

Menteri Arifin sendiri enggan merespon lebih lanjut pertanyaan awak media terkait kemungkinan penyesuaian harga BBM nonsubsidi. Diketahui, saat ini harga Pertalite tetap dibanderol Rp10.000 per liter dalam kurun waktu yang cukup lama. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pertamina Turunkan Harga BBM

Diketahui, PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyusuaian harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 November 2023. Tercatat, ada lima jenis BBM yang yang mengalami penurunan harga.

"PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum," tulis Perseroan dikutip Rabu (1/11).

Melansir dari laman resmi perusahaan, Harga BBM jenis Pertamax dijual Rp13.400 per liter untuk wilayah DKI Jakarta. Harga BBM dengan kandungan RON 92 tersebut turun Rp700 dari sebelumnya Rp14.000 per liter.

Kemudian, Pertamax Turbo juga mengalami penurunan harga menjadi Rp 15.500 per liter. Atau turun Rp 1.100 dari sebelumnya Rp 16.600 per liter. Harga Dexlite juga turun menjadi Rp 16.950 per liter dari sebelumnya Rp 17.200 per liter.

 

3 dari 3 halaman

Rincian Harga BBM Pertamina

BBM non subsidi jenis Pertamina DEX juga mengalami penurunan harga menjadi Rp 17.750 per liter dari sebelumnya Rp 17.900 per liter. Terakhir, Pertamax Green 95 turun menjadi Rp 15.000 per liter dari sebelumnya Rp 16.000 per liter.

Berikut rincian harga BBM terbaru di SPBU Pertamina wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya:

  • Pertalite: Rp 10.000 per liter
  • Pertamax: Rp 13.400 per liter
  • Pertamax Turbo: Rp 15.500 per liter
  • Dexlite: 16.950 per liter
  • Pertamina Dex: Rp 17.750 per liter
  • Pertamax Green 95: Rp 15.000 per liter

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini