Sukses

Mengapa Harus Ungkap Kelemahan saat Wawancara Kerja? Simak Jawabannya di Sini

Ketika berbicara tentang wawancara kerja, ada beberapa hal yang perlu diingat. Datanglah lebih awal atau setidaknya tepat waktu.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika berbicara tentang wawancara kerja, ada beberapa hal yang perlu diingat. Datanglah lebih awal atau setidaknya tepat waktu. Teliti orang-orang yang mewawancarai kamu dan bersiaplah untuk mengajukan pertanyaan tentang latar belakang mereka. Penting juga untuk berpakaian dengan pantas.

"Meskipun terdengar berlawanan dengan intuisi, jangan segan-segan menyebutkan kelemahan profesional kamu,” kata CEO Perusahaan Perhotelan Convene, Ryan Simonetti, yang telah mengumpulkan dana lebih dari USD 280 juta.

Kerjakan apa yang harus dijalankan, pelajari peran yang akan diambil, lalu katakan, “Saya tahu bahwa mungkin ada kesenjangan dalam peran tersebut dibandingkan dengan kemampuan saya,” ujarnya.

“Dan saya pikir saya bisa menutupnya, tetapi saya butuh bantuan,”

Inilah mengapa ia dan CEO lainnya mengatakan bersikap terbuka tentang kekurangan kamu, akan membuat kamu lebih menonjol.

Orang-Orang yang Berevolusi secara Profesional Bisa Lakukan Ini

Bagi Simonetti, bersikap terbuka tentang kelemahan kamu berarti mulai membangun alur kerja yang dapat melayani semua orang. “Jika kamu datang ke sebuah wawancara dan berkata Saya bisa melakukan peran ini, tetapi inilah yang mungkin saya perlukan darimu,” katanya. Lalu, “Dialog dua arah dan jujur seperti itulah yang menurut saya akan membuat semua orang sukses.”

“Orang-orang yang sangat berbakat dan berkembang secara profesional dan emosional dapat melakukan percakapan seperti itu,” katanya. Hal itu menjadi pertanda baik bagi kinerja mereka di masa depan.

Jika kamu terbuka tentang apa yang mungkin kamu perlukan dari organisasi agar berhasil, kamu dan pewawancara mungkin dapat memberi tahu bahkan sebelum kamu memulai peran tersebut, apakah mereka dapat memberikan bantuan semacam itu.

“Jauh lebih baik untuk melakukan percakapan tersebut dalam sebuah wawancara, untuk menjadikannya pasangan yang benar-benar cocok dan kemitraan yang nyata, daripada mencari tahu kebalikan dan apa yang kamu butuhkan setelah merekrut seseorang,” kata Djenaba Parker, penasihat umum dan kepala staf di Goop.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

‘Bagi saya, kerendahan hati merupakan bagian inti dari kepemimpinan yang hebat’

Meski begitu, bersikap terbuka tentang kekurangan juga berarti menunjukkan kerendahan hati, yang merupakan sifat yang diapresiasi oleh banyak perusahaan.

“Bagi saya, kerendahan hati adalah bagian inti dari kepemimpinan yang hebat,” kata Simonetti. “Saya tidak punya orang yang bekerja untuk saya yang tidak punya kerendahan hati,” tambahnya.

Bill Kramer, CEO Academy of Motion Picture Arts and Sciences, yang menyelenggarakan Oscar, juga sependapat. “Saya senang melihat kerendahan hati dan kebaikan pada orang-orang yang saya wawancarai,” katanya.

Menjadi bagian dari sebuah organisasi “lebih besar dari mereka,” kata Kramer. “Ini lebih besar dari kita semua. Kita semua adalah bagian dari ekosistem yang lebih besar. Jadi menurut saya, menunjukkan pemahaman tentang hal itu adalah kuncinya.”

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini