Sukses

Kisah Ibu Nekat Temani Anaknya Wawancara Kerja, Momen Ditolak Jadi Sorotan

Sang ibu nampaknya berharap anaknya segera dapat pekerjaan.

Liputan6.com, Jakarta Wawancara menjadi bagian penentu bagi seseorang pelamar pekerjaan. Tak heran jika langkah wawancara kerja ini kerap membuat calon pekerja merasa tertantang. Umumnya sesi yang biasa disebut interview ini mengharuskan pelamar datang seorang diri demi menunjukkan keahliannya. Namun tidak dengan pria yang satu ini, ia datang didampingi sang ibu. 

Sebuah momen menarik perhatian publik dalam sebuah cerita yang mengungkapkan momen kontroversial di balik keputusan seorang ibu yang memaksa ikut serta dalam wawancara kerja anaknya di Tiongkok. Cerita ini menjadi viral setelah dibagikan di platform Xiao Hong Shu (RED). 

Dalam pengalaman yang dibagikan oleh seorang profesional di industri sumber daya manusia (HR), seorang calon karyawan datang ke wawancara kerja dengan menemani ibunya. 

Awalnya, para petugas HR mengira bahwa ibu tersebut hadir hanya untuk memberikan dukungan moral kepada anaknya yang sedang menghadapi wawancara kerja penting. Namun, apa yang terjadi selanjutnya mengguncang ekspektasi mereka.

"Saya memiliki semua dokumen dan informasi tentang anak saya. Saya akan masuk bersamanya dan hanya mengamati, saya tidak akan ikut campur," tegas sang ibu.

Sang ibu sebelumnya dihadapkan dengan aturan yang mengizinkan hanya calon karyawan yang diwawancarai yang boleh masuk ruang wawancara. Namun keikutsertaan sang ibu tersebut berbuntut panjang. Berikut Liputan6.com merangkum kisahnya melansir dari World Of Buzz, Senin (26/3/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bantu Jawab Pertanyaan Anak

Dengan kebijaksanaan yang diperlukan, petugas HR memberikan akses kepada sang ibu, tetapi dengan meminta agar tidak mengganggu jalannya wawancara. Namun, apa yang terjadi selanjutnya mengejutkan mereka. 

Sang ibu tidak hanya berada di ruang wawancara, tetapi juga aktif dalam proses tersebut, membantu putranya menjawab pertanyaan dan bahkan mempromosikan proyek yang telah dilakukan.

"Ini wawancara, kenapa ada yang tidak boleh masuk ruangan? Sudah kubilang, aku punya informasinya," protes sang ibu ketika diingatkan kembali tentang aturan yang berlaku.

Hal ini membuat para perekrut terkejut dengan aksi sang ibu membantu sang anak menjawab tes wawancara. Mengingat, hal ini seharusnya jadi penentu pelamar kerja untuk membuktikan dirinya bisa bekerja di perusahaan yang dilamar. 

3 dari 3 halaman

Berujung Tak Lolos

Meskipun sang anak akhirnya ditolak dalam posisi tersebut dengan alasan mengenai jam kerja yang berlebihan, reaksi ibunya setelah mengetahui keputusan ini menciptakan gelombang baru dalam cerita ini.

"Tak senang anaknya ditolak, ibu pria tersebut menelepon HR dan mengatakan bahwa dia bersikap kasar, bahkan mengatakan akan melaporkan HR," ungkap sumber dalam cerita ini.

Meskipun demikian, pihak HR memilih untuk tidak memberikan respons lebih lanjut terhadap ancaman tersebut, menunjukkan sikap profesionalisme dalam menghadapi situasi yang sulit.

Kisah ini menciptakan diskusi luas di media sosial, dengan banyak orang yang memberikan pendapat dan sudut pandang berbeda mengenai kehadiran orangtua dalam wawancara kerja. Beberapa mendukung tindakan ibu tersebut sebagai bentuk dukungan, sementara yang lain merasa bahwa kehadiran orangtua dalam wawancara kerja tidaklah tepat.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.