Sukses

Viral Wanita Ini Pura-Pura Lumpuh 20 Tahun Agar Tak Disuruh Kerja, Keluarga Heboh

Drama pura-pura lumpuh selama 20 tahun.

Liputan6.com, Jakarta Pada Januari 2009, keluarga Wu dari provinsi Hebei, China mengalami kejadian mengejutkan saat membawa Wu Guiying, adik perempuan bungsu untuk bertemu dengan dokter. Wu Guiying, yang telah terbaring lumpuh di tempat tidur selama 20 tahun, mengguncang keluarga dengan kabar tak terduga.

Dokter Chen Yunfang, setelah melakukan pemeriksaan yang hati-hati, memberikan diagnosa yang mengejutkan: Wu Guiying sebenarnya tidak lumpuh secara fisik. Ini membuat keluarga terkejut dan bingung. Pasalnya mereka selama ini telah merawatnya dengan penuh kasih sayang, percaya bahwa dia memang benar-benar lumpuh.

Rahasia tersembunyi segera terkuak. Ternyata, Wu Guiying telah memanipulasi situasi dengan pura-pura lumpuh selama bertahun-tahun. Dia menemukan bahwa dengan berbaring di tempat tidur, dia dapat menghindari tanggung jawab dan pekerjaan, sementara keluarganya menyediakan perawatan dan perhatian penuh padanya.

Di balik narasi tersebut, Wu Guiying ternyata mengidap penyakit lain yang membuatnya bertingkah layaknya seperti seorang yang lumpuh selama 20 tahun. Berikut Liputan6.com merangkum kisahnya melansir dari Inf News, Kamis (7/3/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sempat Kepergok Berdiri

Ketika diasuh oleh kakak laki-lakinya, Wu menghabiskan waktu di kasurnya, sementara kakak dan suaminya pergi bekerja. Namun, sebuah insiden tak terduga terjadi pada bulan Mei 2008, ketika putra saudara laki-lakinya secara tidak sengaja menyaksikan Wu berdiri setelah 20 tahun terbaring di kasur. 

"Saat itu, dia sudah bangun!" kata dengan panik putra Ngo Que Linh kepada ibu dan ayahnya. Meskipun demikian, Wu Guiling, kakak Wu Guiying, awalnya tidak mempercayai kabar tersebut. Bagaimana mungkin adiknya yang telah lumpuh selama dua dekade tiba-tiba dapat berdiri?

Sebelumnya, Wu telah menyatakan bahwa dia tidak dapat berjalan atau melakukan aktivitas fisik selama bertahun-tahun. Namun, curiga dengan keadaan adiknya, Wu Guiling memutuskan untuk mengambil langkah drastis dengan memasang kamera pengintai di ruangannya.

Setahun kemudian, melalui rekaman kamera pengintai tersebut, terbukti bahwa Wu sebenarnya tidak mengalami kelumpuhan sebagaimana yang dia klaim selama ini. Keputusan untuk memasang kamera tersebut mengungkapkan kebenaran yang mengejutkan dan memilukan bagi keluarga Wu.

3 dari 4 halaman

Idap Penyakit Histeria

Keputusannya untuk memanipulasi situasi ini dimulai setelah pertengkaran dengan saudara laki-lakinya pada usia 15 tahun, yang membuatnya pingsan karena marah. Setelah itu, dia memilih untuk terus berbaring, menyadari bahwa keluarganya akan lebih toleran terhadapnya jika dia terus berpura-pura lumpuh.

Ibu Wu, yang sangat menyayangi Wu Guiying, terus berusaha membawanya ke dokter untuk mendapatkan bantuan medis. Namun, diagnosa yang tidak berhasil membuat mereka terus merawatnya dengan keyakinan bahwa dia benar-benar lumpuh.

Dokter Chen Yunfang mengungkapkan bahwa penyakit Wu Guiying bukanlah masalah fisik, tetapi lebih kepada kelumpuhan histeris yang dipicu oleh kondisi psikologisnya. Wu Guiying  menderita penyakit Hysteria atau gangguan psikologis yang ditandai dengan tingkah laku emosional berlebihan.

4 dari 4 halaman

Kesehatan Mental Jadi Perdebatan

Kisah Wu Guiying telah menjadi viral karena mengungkapkan kompleksitas kondisi kesehatan mental dan dampaknya terhadap individu dan keluarga. Hal ini juga memicu perdebatan tentang peran keluarga dan masyarakat dalam mendukung kesehatan mental dan memberikan perawatan yang sesuai.

Kejujuran dari dokter Chen Yunfang telah membantu keluarga Wu untuk memahami situasi yang sebenarnya, sementara juga memberikan pelajaran yang berharga bagi masyarakat tentang pentingnya kesadaran akan kesehatan mental dan dukungan yang diperlukan bagi individu yang mengalami gangguan psikologis.

Hal ini menyoroti pentingnya pemahaman dan perhatian terhadap kesehatan mental, serta pengenalan tanda-tanda gangguan psikologis yang mungkin tersembunyi di balik gejala fisik.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.