Sukses

Tak Jadi Resesi, Ekonomi AS Tumbuh 4,9 Persen Kuartal III 2023

Angka pertumbuhan ekonomi atau PDB terbaru Amerika Serikat merupakan peningkatan signifikan dari pertumbuhan 2,1 persen pada kuartal II 2023, dan jauh lebih tinggi dari perkiraan para analis sebesar 4 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi Amerika Serikat (AS) kembali tumbuh melebihi perkiraan pada kuartal III 2023. Pertumbuhan AS kali ini ditopang oleh ketahanan pasar kerja yang membantu meningkatkan belanja konsumen, sehingga menunda resesi.

Mengutip Channel News Asia, Jumat (27/10/2023) pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto AS di kuartal III 2023 menyentuh 4,9 persen. Menurut data Departemen Perdagangan AS, angka pertumbuhan ekonomi AS ini menandai laju tercepat sejak akhir 2021.

Angka PDB terbaru Amerika Serikat merupakan peningkatan signifikan dari pertumbuhan 2,1 persen pada kuartal II 2023, dan jauh lebih tinggi dari perkiraan para analis sebesar 4 persen.

Data ekonomi AS keluar di waktu yang berdekatan dengan upaya Presiden Joe Biden meningkatkan sentimen terkait caranya menangani perekonomian Amerika.

"Saya tidak pernah percaya kita memerlukan resesi untuk menurunkan inflasi? dan hari ini kita melihat lagi bahwa perekonomian Amerika terus tumbuh bahkan ketika inflasi telah turun," kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Senada, kepala ekonom EY Gregory Daco juga mengatakan bahwa perekonomian AS terus menunjukkan ketahanan yang luar biasa selama musim panas dengan pertumbuhan lapangan kerja yang sangat kuat dan belanja konsumen yang tidak terduga.

“Meskipun tanda-tanda kekuatan ekonomi ini akan memicu spekulasi bahwa perekonomian sedang mengalami percepatan kembali, kami tidak memperkirakan momentum kuat seperti ini akan berkelanjutan,” ujar Daco kepada AFP.

Namun para analis memperkirakan pertumbuhan AS akan melambat di kuartal terakhir tahun ini.

Untuk saat ini, angka pertumbuhan ekonomi AS yang kuat menambah harapan bahwa negara tersebut dapat menurunkan inflasi tanpa memicu resesi.

Namun jika tren ini terus berlanjut, hal ini dikhawatirkan dapat mendorong para pengambil kebijakan mempertimbangkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

"Resesi akhir tahun sepertinya tidak mungkin terjadi," kata Michael Pearce dari Oxford Economics.

Namun dia memperingatkan: "Masih ada kemungkinan kuat untuk memperkirakan penurunan tajam pada kuartal mendatang."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menkeu Janet Yellen Yakin Ekonomi AS Membaik

Sebelumnya, meski dilanda inflasi yang tinggi, Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen mengatakan bahwa dia masih optimis terhadap prospek perekonomian AS.

Yellen menyatakan dia yakin inflasi AS akan turun dalam jangka pendek dan pasar tenaga kerja sangat kuat.

"Saya sangat optimis terhadap prospek perekonomian AS. Jangka pendek: inflasi turun dalam konteks pasar tenaga kerja yang sangat kuat," kata Yellen pada acara CEO Fortune, dikutip dari US News, Rabu (4/10/2023).

"Sementara untuk jangka menengah, kami sekarang terlibat dalam program investasi yang sangat besar untuk memperkuat perekonomian, untuk meningkatkan kapasitas produktif kami," ujarnya.

Produk domestik bruto (PDB) AS masih tumbuh dengan kecepatan yang jauh di atas angka pertumbuhan non-inflasi yang dianggap oleh pejabat Federal Reserve, yaitu sekitar 1,8 persen, yang sering disebut sebagai tingkat pertumbuhan "potensial".

PDB AS meningkat pada tingkat tahunan sebesar 2,4 persen pada kuartal kedua 2023, dan beberapa perkiraan menyebutkan laju pertumbuhan pada kuartal saat ini lebih dari dua kali lipatnya.

 

3 dari 3 halaman

Bunga Bakal Kembali Normal

Menteri Keuangan AS mengatakan ia menyambut langkah Kongres meloloskan kesepakatan pada akhir pekan yang mencegah penutupan pemerintah.

Yellen sebelumnya mengingatkan bahwa penutupan pemerintahan AS akan menjadi “faktor risiko” terhadap potensi resesi ekonomi.

Dia juga mengatakan suku bunga akan kembali ke tingkat normal dalam jangka menengah.

Dalam komentarnya terkait teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), Yellen mengatakan kemajuan di bidang tersebut luar biasa pesat dan dapat membuat perbedaan signifikan dalam produktivitas.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini