Sukses

Hamas Serang Israel, SKK Migas Putar Otak Amankan Pasokan BBM

SKK Migas telah bertanya kepada para pelaku migas komersial, apakah perang Hamas Vs Israel memberikan dampak utamanya untuk proses pengiriman BBM via kapal.

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyiapkan langkah antisipasi terhadap imbas dari perang Hamas dengan Israel kepada pasokan migas, termasuk BBM impor. Pasalnya, lokasi perang sangat dekat dengan jalur vital perdagangan migas internasional. 

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi Suryodipuro mengatakan, pihaknya menyiapkan langkah mitigasi agar perang Hamas vs Israel tidak sampai mengganggu pasokan BBM. 

"Kita sih tetap lakukan antisipasi terkait dengan hal itu. Tapi untuk sampai saat ini belum ada indikasi untuk di sisi kitanya," ujar Hudi di Trembesi Hotel, Kota Tangerang Selatan, Banten, Rabu (11/10/2023).

SKK Migas telah bertanya kepada para pelaku migas komersial, apakah perang tersebut memberikan dampak utamanya untuk proses pengiriman BBM via kapal. Hudi berujar, sejauh ini belum ada indikasi ke arah sana. 

Namun, SKK Migas tetap memonitor keadaan lantaran konflik Hamas dan Israel dikhawatirkan bakal mengganggu roda perekonomian global. Berkaca kepada konflik geopolitik Rusia dan Ukraina yang turut menghambat proses perdagangan minyak dan gas dunia.  

"Bagaimanapun kan kita prihatin dengan kondisi seperti itu, konflik di situ. Kita sudah sempat melihat konflik di Ukraina Rusia, itu juga sempat mendorong ke masalah perekonomian seluruh dunia. Ini juga kita harus antisipasikan juga, apakah itu nanti akan memberikan impact yang sama," tuturnya. 

"Karena kalau umpamanya itu begitu impact-nya ke perekonomian dunia, pasti mau enggak mau Indonesia juga akan ikut terdampak," pungkas Hudi. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hamas Serang Israel, RS Indonesia di Gaza Alami Kesulitan hingga Dokter Kelelahan

Sebelumnya, dampak dari perang Israel-Hamas, Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, mulai mengalami kesulitan ketersediaan obat-obatan dan banyak dokter yang kelelahan. Meski penanganan korban masih berjalan, ekskalasi konflik yang kian tinggi dapat membuat persediaan obat-obatan menipis.

Kepala Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Sarbini Abdul Murad, mengungkapkan, RS Indonesia di Gaza memang terkena dampak dari serangan Israel. Walau begitu, masih menerima bergelombang-gelombang korban serangan Israel.

"Pada hari ini, RS Indonesia di Gaza mengalami kesulitan untuk melakukan pengobatan, melakukan tindakan-tindakan operasi," kata Sarbini saat Konferensi Pers MER-C: Gaza Membara, MER-C Siapkan Tim dan Bantuan Kemanusiaan pada Selasa, 10 Oktober 2023.

"Oleh sebab itu, apa yang terjadi saudara-saudara sekalian di Gaza? Bahwa obat-obat bius, obat-obat yang menyangkut tentang bedah, alat-alat atau instrumen bedah semakin lama semakin menipis," dia menambahkan.

3 dari 4 halaman

Dokter RS Indonesia di Gaza Alami Kelelahan

Menurut Sarbini, saking jumlah korban perang yang membludak, ditambah dengan dokter-dokter di Rumah Sakit Indonesia di Gaza kelelahan, dapat menimbulkan penanganan korban yang tidak optimal.

"Karena jumlah korban di Gaza yang begitu luar biasa, kemudian ditambah dokter yang kelelahan, sehingga menimbulkan ya tidak baik bagi penanganan korban dan bagi (kesehatan) dokter tersebut," dia melanjutkan.

4 dari 4 halaman

Tim MER-C Indonesia Siap Berangkat

Terkait kondisi RS Indonesia di Gaza, Sarbini Abdul Murad menegaskan, Indonesia perlu mengirimkan tim bantuan ke sana.

Dalam hal ini, tim relawan MER-C sudah bersiap untuk berangkat, yang mana harus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Mesir.

"Nah, memandang hal itu perlu untuk tim bedah dan tim kemanusiaan ke Gaza. Oleh sebab itu, dalam waktu yang sangat singkat, kami akan berkoordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Kairo untuk bisa memfasilitasi Tim Medis dan Tim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza," ujar Sarbini.

"Dan tim relawan MER-C akan dipimpin oleh orang yang berpengalaman yang sering ke Gaza, yakni Ir Faried Thalib," Sarbini menekankan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini