Sukses

PLN Pasok Listrik Hijau 200 Gigawatt Hour ke Indah Kiat, Parkland World, dan Cussons

REC PLN merupakan produk kerja sama PLN dan Clean Energy Investment Accelerator (CEIA), yang merupakan bukti kepemilikan sertifikat berstandar internasional untuk produksi tenaga listrik yang dihasilkan dari pembangkit energi terbarukan.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) siap menyalurkan energi bersih melalui layanan Renewable Energy Certificate (REC) ke tiga perusahaan industri manufaktur dengan total 200 gigawatt hour (GWh).

Tiga perusahan yang baru saja meneken perjanjian penyediaan REC PLN ini yakni PT Indah Kiat Pulp & paper Tbk, PT Parkland World Indonesia dan PT PZ Cussons Indonesia.

PT Indah Kiat Pulp & paper Tbk akan menyerap 180.000 unit REC PLN setara dengan 180 GWh listrik dari energi terbarukan, PT Parkland World Indonesia menyerap 5.000 unit setara dengan 5 GWh, serta PT PZ Cussons Indonesia dengan menyerap 15.000 unit REC PLN setara dengan 15 GWh.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, REC adalah salah satu inovasi produk hijau PLN dalam membuka kesempatan pelanggan untuk ikut berpartisipasi dalam penurunan emisi. Selain itu, memudahkan pelanggan mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT secara internasional.

"Lewat REC, para pelanggan juga dapat turut berpartisipasi dalam menurunkan emisi, mengubah dari energi kotor ke energi yang ramah lingkungan. Kami berkomitmen untuk menyediakan energi bersih (listrik hijau) untuk mendukung terciptanya green industry di Indonesia," jelas Darmawan, Rabu (19/7/2023).

Darmawan juga menambahkan, REC merupakan produk PLN yang ditawarkan kepada seluruh masyarakat maupun perusahaan yang mendukung terciptanya energi bersih. Langkah ini sebagai upaya mencapai target pengurangan emisi karbon menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

"Harapannya melalui penandatanganan ini semakin banyak perusahaan menggunakan REC PLN. Hal itu dilakukan guna mencapai misi besar berkurangnya emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060," imbuhnya.

Pembangkit Terbarukan

REC PLN merupakan produk kerja sama PLN dan Clean Energy Investment Accelerator (CEIA), yang merupakan bukti kepemilikan sertifikat berstandar internasional untuk produksi tenaga listrik yang dihasilkan dari pembangkit energi terbarukan.

REC dari PLN ini menggunakan sistem pelacakan elektronik dari APX TIGRs yang berlokasi di California, Amerika Serikat, untuk memastikan setelah sertifikat diterbitkan, tidak dapat dibeli atau dijual ke pihak lain. Seluruh proses juga telah diverifikasi sehingga memenuhi standar internasional.

"Pelanggan dapat melakukan pembelian REC PLN, baik untuk individu maupun korporasi, melalui situs web https://layanan.pln.co.id/renewable-energy-certificate," pungkas Darmawan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PLN Pasok 865 KVA Setrum Listrik ke MedcoEnergi

Sebelumnya, Medco Energi Bangkanai Limited (MedcoEnergi) dan PT PLN (Persero) menandatangani perjanjian jual beli tenaga listrik dan pembangunan instalasi listrik pelanggan. Pada perjanjian ini PLN akan memasok listrik sebesar 865 KVA untuk operasional MedcoEnergi.

Pemanfaatan pasokan listrik ini, menunjukan komitmen MedcoEnergi dan PLN untuk terus melakukan mitigasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) serta upaya pencapaian target produksi minyak dan gas nasional yang ditetapkan pemerintah.

VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi mengatakan MedcoEnergi berinisiatif mengalihkan pasokan listrik Fasilitas Pemrosesan Gas Karendan (KGPF) Bangkanai dari gas engine generator ke PLN yang akan menyuplai listrik.

Hal ini merupakan salah satu upaya MedcoEnergi dalam memastikan keberlangsungan bisnis dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara bertanggung jawab dan memastikan lingkungan hidup di sekitarnya senantiasa terjaga. Inisiatif ini juga akan meningkatkan efisiensi biaya operasi kilang MedcoEnergi di Bangkanai.

Dia mengatakan, jika langkah-langkah perusahaan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca adalah dengan mengurangi penggunaan energi sehingga meningkatkan efisiensi operasional aset dan juga meningkatkan pemakaian energi dari sumber energi terbarukan.

"Hal ini tercermin dalam pencapaian berbagai inisiatif pengurangan emisi GRK di aset-aset pada 2022, dengan estimasi pengurangan mencapai 79.000 tCO2e/tahun,” ujar Arif, Jumat, (7/7/2023).

Penandatanganan perjanjian jual beli dilakukan oleh General Manager PT PLN (Persero) UID Kalselteng Muhammad Joharifin dan General Manager Kalimantan Region Medco E&P Luki Tjahjadi.

3 dari 3 halaman

Kurangi Emisi

Melalui kerja sama ini, MedcoEnergi Bangkanai Limited dapat melakukan pengurangan emisi CO2 sebanyak 2.708 tCO2e/tahun. Selain itu, inisiatif ini juga menghemat penggunaan fuel gas dan menjadikan sales gas sebesar 0,15 bbtud.

MedcoEnergi Bangkanai Limited adalah pemegang Participating Interest bersama PT Saka Bangkanai Klemantan untuk Blok Bangkanai. MedcoEnergi sebagai operator dalam pengelolaan blok migas ini.

Pada kesempatan yang sama, General Manager, PLN UID Kalselteng M. Joharifin, mengatakan PLN siap untuk memberikan pasokan tenaga listrik untuk Medco Energi Bangkanai yang akan menjadi salah satu pelanggan Tegangan Menengah di Kalimantan Tengah. "Kami berharap kontribusi kami akan menimbulkan efek domino dari penyerapan tenaga kerja lokal, peningkatan pendapatan asli daerah serta mendongkrak ekonomi secara Nasional," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini