Sukses

Hyundai Mulai Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Indonesia

Presiden Direktur HEI, Changoug Hong menerangkan, pada tahap awal pabrik baterai mobil listrik di Indonesia ini memiliki kapasitas produksi sebanyak 21.000 unit BSA.

Liputan6.com, Jakarta
Hyundai Motor Group resmi memulai pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik ini bakal dikelola oleh Hyundai Energy Indonesia (HEI).
 
Pabrik yang memproduksi baterai mobil listrik untuk mobil keluaran Hyundai ini ditarget rampung pada Maret 2024 mendatang. Sehingga, pada Juli 2024 mampu memulai produksi perdananya.
 
Presiden Direktur HEI, Changoug Hong menerangkan, pada tahap awal pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebanyak 21.000 unit BSA. Namun, dalam tahun-tahun selanjutnya, kapasitas produksi bisa meningkat hingga 56.000 unit BSA.
 
Nantinya pabrik baterai mobil listrik ini akan memproduksi BSA. Sementara, untuk battery cell akan dipasok oleh HLI Greenpower yang juga pabrik milik Hyundai Motors Group yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
 
"BSA dengan kapasitas energi 65kwh akan diproduksi, termasuk perangkat kontrol baterai, perangkat keamanan dan perangkat perlindungan," ujarnya saat peresmian, di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (31/5/2023).
 
HEI sendiri memiliki daya produksi 1,4 GWh dengan dua modul produksi dan satu lini produksi BSA pada tahun depan. Nantinya, akan ditambah 1 lini modul dan 2 lini BSA dan mampu memproduksi hingga 3,65 GWh.
 
"HEI akan memiliki total kapasitas produksi 5GWh dalam waktu dekat," katanya.
 
Informasi, hadirnya HEI akan melengkapi kontribusi Hyundai Motor Group dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Mulai dari suplai battery cell dari HLI Greenpower, pembuatan battery pack di HEI, dan disetor ke pabrik pembuatan mobil listrik milik Hyundai.
 
"HEI akan terus berinvestasi terhadap strategi elektrifikasi Hyundai Motor Group dan EV ekosistem di Indonesia. HEI akan menjadi pusat produksi baterai Hyundai Motor Group di ASEAN," sambungnya.
 
 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jadi Prioritas

 
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Hilirisasi Investasi Strategis Kementerian Investasi/BKPM Heldy Satrya Putera mengungkapkan pembangunan pabrik baterai mobil listrik ini jadi satu langkah penting. Mengingat adanya prioritas pemerintah dalam melakukan hilirisasi Nikel sebagai salah satu bahan untuk membuat baterai mobil listrik.
 
"Ini salah satu yang penting, bukan cuma bagi Hyundai sebagai salah satu yang pertama, tapi buat Indonesia. Industri ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk hilirisasi dan menghadirkan nilai tambah dari sumber daya alam. Kita genjot hilirisasi yang jadi prioritas dan salah satunya lewat EV ekosistem," paparnya.
 
Mengingat lagi, sejak 2 tahun terakhir Hyundai mulai masuk lagi menanamkan investasinya dalam lingkup ekosistem kendaraan listrik. Saat ini, pabrik baterai mulai dibangun.
 
"Kita akan terus melanjutkan kebijakan yang sejalan dengan ini. Khususnya untuk mengembangakn EV ekosistem di Indonesia," ungkapnya.
 
 
3 dari 4 halaman

Rencana Sejak Tahun Lalu

Hyundai Motor Group berencana untuk mendirikan Hyundai Energy Indonesia, perusahaan yang akan memproduksi battery pack untuk Battery Electric Vehicles (BEV) yang akan mengamankan stabilitas pasokan baterai di pasar ASEAN.
 
Pembangunan Hyundai Energy Indonesia rencananya dimulai pada semester pertama di tahun 2023. Semester kedua 2024, Hyundai Motor Group akan memulai produksi massal battery pack.
 
Pabrik ini akan memproduksi battery pack dan sistem yang akan dioptimalkan untuk model BEV dengan sel baterai yang diproduksi secara lokal dan kemudian dipasok ke model-model BEV yang diproduksi di Indonesia.
 
Kehadiran Hyundai Energy Indonesia kedepannya semakin melengkapi ekosistem elektrifikasi dari Hyundai Motor Group di Indonesia termasuk pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia yang sudah memproduksi BEV dan juga pabrik sel baterai yang akan datang, hasil kolaborasi bersama LG Energy Solution. Ltd.
 
Selain itu, saat pabrik sel baterai dan battery pack mulai beroperasi di 2024, bebas pajak ekspor untuk BEV buatan Indonesia ke ASEAN akan sangat memungkinkan dengan mencapai tingkat lokalisasi di Indonesia.
 
Lebih lanjut, memungkinkan juga untuk dapat memperluas pasokan kendaraan listrik Indonesia dan meningkatkan daya saing harga, dengan menyediakan beragam kendaraan listrik kepada pelanggan Indonesia.
 
 
 
4 dari 4 halaman

Pajak Barang Mewah

Sejalan dengan itu, saat kendaraan listrik buatan Indonesia yang akan dilengkapi dengan sel baterai dan battery pack yang diproduksi secara lokal, maka pajak barang mewah HEV akan naik dari 6% menjadi 10%, yang diharapkan akan semakin mempercepat pertumbuhan dari pasar kendaraan listrik.
 
Rencana awal investasi pabrik di Indonesia akan menjadi sebuah batu loncatan untuk memperkuat komitmen Hyundai dalam mendukung produksi BEV di Indonesia yang dimulai dari hulu ke hilir untuk masa depan mobilitas listrik yang lebih luas di masa mendatang.
 
Indonesia memiliki potensi besar yang dibutuhkan untuk menjadi pemain penting di industri kendaraan listrik global. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara terdepan dalam sumber daya nikel dan kobalt yang merupakan bahan utama baterai BEV. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki semua sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi BEV sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain penting di era elektrifikasi dunia.
 
Sebelumnya, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution bekerja sama dalam investasi pabrik sel baterai di Karawang, Jawa Barat, Indonesia.
 
Pabrik ini bertujuan untuk menghasilkan 10 GWh NCMA sel baterai lithium-ion setiap tahunnya yang akan mendukung lebih dari 150,000 BEV.
 
Selain itu, Hyundai Motor Group juga menjadi pelopor dan market leader untuk BEV di Indonesia dengan cara membangun pabrik lokal yang memproduksi masal IONIQ 5, salah satu model BEV unggulan dari Hyundai Motor Company, dan juga membangun lebih dari 200 charging stations yang tersebar di seluruh Indonesia.
 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini