Sukses

Ada Transisi Energi, Peluang Kerja di Sub Sektor Migas Masih Terbuka Lebar

Pemerintah tengah menggenjot pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). Dengan demikian, secara perlahan sumber energi fosil mulai ditinggalkan.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah tengah menggenjot pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). Dengan demikian, secara perlahan sumber energi fosil mulai ditinggalkan.

Meski demikian, bukan berarti peluang kerja di sub sektor migas khsuusnya energi fosil menjadi kecil. Hal ini dipastikan Direktur Politeknik Energi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas), Erdila Indriani.

“Tentu tidak, hingga saat ini pemanfaatan energi fosil masing sangat besar. Bahkan baru saja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan pengumuman tentang penawaran Wilayah Kerja Migas Tahap 1 di tahun 2023,” ujar Direktur PEM Akamigas, Erdila Indriani, Senin (17/4/2023).

Pengumuman ini baru saja dilansir Kementerian ESDM yang diwakili oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada 10 April 2023 lalu.

3 Wilayah Kerja (WK) yang ditawarkan untuk tahap pertama ini adalah Akia yang terletak di lepas pantai Kalimantan Utara, Beluga di lepas pantai Natuna Barat dan Bengara I di dataran Kalimantan Utara.

“Dari sini saja kita bisa lihat bahwa peluang kerja di sub sektor migas itu masih sangat besar. Industri yang memanfaatkan migas untuk bahan baku produksi dan kinerjanya juga sangat banyak. Jadi jangan khawatir kalau migas akan habis. Memang, kita harus melakukan transisi energi untuk mencapai Net Zero Emission dengan mengurangi pemanfaatan energi fosil sebagai bahan bakar. Namun energi fosil kan tidak hanya untuk bahan bakar saja. Seperti plastik juga berbahan minyak bumi,” lanjut Erdila.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masih Terbuka Lebar

“Masih sangat banyak dan terbuka peluang kerja di dunia migas. Hal itulah yang dibidik PEM Akamigas sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memiliki tupoksi menyelenggarakan pendidikan dan menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten, bertanggung jawab, dan terutama memiliki jiwa disiplin, karena lingkup kerja yang akan digeluti itu memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi. Sehingga pola pendidikan dan kurikulum yang kami terapkan harus link and match dengan kebutuhan industri,” pungkas Erdila.

Di tahun akademik 2023/2024, PEM Akamigas telah membuka Pendaftaran Mahasiswa Baru dalam beberapa gelombang mulai sari 1 hingga saat ini sedang berjalan gelombang ke-4.

“Sengaja kami membuka waktu pendaftaran yang cukup panjang dan bertahap, karena ingin memberikan kesempatan bagi lulusan SMA/MA IPA dan SMK Teknik secara lebih luas, karena memang proses PMB kan hampir berbarengan dengan seluruh perguruan tinggi nasional yang lain. Kuota yang kami sediakan sebanyak 320 orang, dengan pola pendidikan yang kami terapkan adalah mahasiswa wajib tinggal di asrama. Jadi seleksinya juga cukup ketat, untuk mendapatkan calon-calon mahasiswa yang benar-benar siap untuk menjalani masa pendidikan di PEM Akamigas,” ungkap Wakil Direktur 1 Bidang Akademik, Asepta Surya Wardhana yang saat itu mendampingi Direktur PEM Akamigas di ruang kerjanya.

 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Asepta juga menambahkan bahwa dari 320 orang itu adalah untuk 5 Program Studi yang disediakan PEM Akamigas diantaranya adalah Program Studi Teknik Produksi Migas, Program Studi Teknik Pengolahan Migas, Program Studi Teknik Instrumentasi Kilang, Program Studi Teknik Mesin Kilang dan Logistik Migas.

“Jadi buruan bagi yang berminat untuk segera daftar. Karena waktu dan kesempatannya sangat terbatas,” kata Asepta sambil tersenyum.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini