Sukses

Perkuat Ekspor UKM, LPEI Kolaborasi dengan BRI

LPEI atau Indonesia Eximbank melakukan courtesy meeting dengan PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BRI)

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank melakukan courtesy meeting dengan PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BRI) yang berlokasi di Gedung BRI 2 lantai dasar (17/03).

LPEI yang diwakili oleh Chesna F. Anwar, Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembagaan dan Agus Windiarto Direktur Pelaksana Bidang Keuangan & Operasional bertemu langsung dengan jajaran pimpinan BRI yang diwakili oleh Agus Noorsanto, Direktur Bisnis Wholesale & Kelembagaan dan Trihartono Kadiv Sindikasi Dan Jasa Keuangan Non Bank.

Pertemuan kali ini dalam rangka memberikan update kinerja tahun 2022 dan proses transformasi LPEI ke depan serta perluasan kerjasama dengan BRI.

Sebagaimana diketahui, BRI merupakan Bank dengan distribution network atau cabang terluas di Indonesia sehingga LPEI dapat memanfaatkan jaringan BRI tersebut untuk dapat menunjang pengembangan program pembiayaan, asuransi, trade finance, dan jasa konsultasi segmen UKM.

Program Desa Devisa yang merupakan salah satu inisiatif jasa konsultasi adalah program pendampingan yang diinisiasi oleh LPEI berbasis komunitas dengan produk sesuai prioritas atau yang memiliki potensi tinggi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa dan mengembangkan komoditas unggulan desa untuk diekspor.

Dengan adanya kolaborasi antara LPEI dengan BRI, maka diharapkan semakin banyak desa-desa lain yang dapat dijadikan Desa Devisa.

Selain pengembangan kerjasama untuk pembentukan desa devisa, LPEI dan BRI juga akan mengintensifkan program kerjasama yang telah berjalan sejak awal LPEI berdiri yaitu meliputi pemberian fasilitas Kredit, kerjasama Counter Bank Guarantee, Program Penjaminan Pemerintah (JAMINAH) serta Trade Credit Insurance (TCI).

LPEI mengharapkan dukungan BRI untuk pengembangan transaksi bisnis lain seperti co-financing dapat direalisasikan dalam waktu dekat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bawa UMKM Mendunia, LPEI Tawarkan Program Jasa Konsultasi

Pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas dari UMKM di Indonesia. Upaya ini dilakukan agar UMKM bisa naik kelas dan produknya bisa mendunia.

Saat ini, UMKM di Indonesia kaya akan komoditas dengan potensi besar untuk menembus pasar ekspor. Namun, masih sedikit pelaku UMKM yang telah sukses mengantarkan produknya berkompetisi di kancah global.

Sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keungan RI, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) / Indonesia Eximbank hadir untuk mendorong pelaku UMKM menjadi eksportir yang berkapasitas dan berdaya saing global agar mampu membawa produknya masuk ke mancanegara. Salah satu diantaranya melalui program Jasa Konsultasi.

Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembangaan, Chesna F. Anwar mengatakan, pelaku UMKM di Indonesia menjadi salah satu peyumbang terbesar terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan kepada UMKM untuk menjajaki pasar ekspor supaya dapat meningkatkan kontribusinya.

"Jangan pernah takut mengeksplor produk-produk yang ingin dibawa menjadi lokal yang mendunia, karena untuk mencari potensinya LPEI bisa bantu," ujar Chesna dikutip, Ssabtu (4/2/2023).

Chesna melanjutkan, sebagai upaya membantu pelaku UMKM menggali potensi produknya, LPEI memiliki beragam program yang dipayungi oleh Jasa Konsultasi, seperti Coaching Program for New Exporter (CPNE), Desa Devisa, dan Marketing Handholding.

3 dari 3 halaman

Dampingi UMKM

Program CPNE ditujukan untuk melatih dan mendampingi UMKM berorientasi ekspor agar mampu menghasilkan produk yang bermutu dan dapat bersaing di pasar global. Para peserta akan diberikan modul-modul khusus guna membekali pengetahuan dan keterampilan untuk dapat menjadi eksportir baru.

Adapun Desa Devisa merupakan program berbasis community development dengan tujuan untuk mengembangkan potensi komoditas primadona desa sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal.

“Ujung dari Desa Devisa itu adalah bagaimana kita bisa menciptakan devisa itu masuk ke desa dengan produk unggulan sehingga kesejahteraan masyarakat di situ meningkat,” jelas Chesna.

Program lainnya, yaitu Marketing Handholding membukakan akses pasar dengan memberikan pendampingan bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya melalui marketplace global, sekaligus pemahaman dan wawasan mengenai strategi digital marketing.

Pada kesempatan yang sama, Chesna juga menjelaskan beberapa kiat sukses bagi pelaku UMKM yang tertarik terjun ke dunia ekspor. Menurutnya, rasa ingin tahu untuk mempelajari pasar-pasar luar negeri merupakan aspek penting yang perlu diasah oleh calon eksportir.

“Yang saya lihat, UMKM sukses itu adalah yang membuka dirinya untuk mendengarkan terhadap arahan-arahan tentang buyer mereka supaya mereka bisa mendiversifikasi produknya agar buyer meminati produk tersebut,” kata Chesna.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.