Sukses

Tingkatkan Produktivitas Petani, Kementan Realisasikan Bantuan RJIT di Melawi

Liputan6.com, Melawi Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) terus digencarkan oleh Kementerian Pertanian. Kegiatan ini ditujukan untuk mendukung peningkatan produktivitas para petani. Kali ini, RJIT dirasakan oleh Kelompok Tani Mandiri 87 di Desa Semadin Lengkong, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa kegiatan RJIT dilakukan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan air di lahan persawahan.

“Air adalah faktor yang sangat menentukan dalam pertanian, dengan air yang terpenuhi, tanaman bisa maksimal. Melalui kegiatan RJIT, kita memastikan hal itu dan kita pastikan air di saluran irigasi bisa memenuhi kebutuhan di lahan persawahan,” katanya.

Di lain kesempatan, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengungkapkan bahwa kegiatan RJIT adalah bagian dari water management. Kegiatan RJIT dilakukan bukan hanya untuk memperbaiki atau membenahi saluran irigasi.

"Tetapi juga memaksimalkan fungsi saluran irigasi agar luas areal tanam bertambah, begitu juga indeks pertanaman dan produktivitas,” tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fungsi RJIT Lebih Maksimal

Ali Jamil juga menjelaskan bahwa RJIT diberikan kepada Kelompok Tani Mandiri 87 di Desa Semadin Lengkong didasari oleh kondisi saluran irigasi yang masih berupa saluran tanah. Kondisi ini membuat distribusi air ke lahan sawah kurang lancar dan sering kehilangan air akibat tanah yang porus.

“Kita perbaiki kondisi itu dengan RJIT. Dan agar fungsinya lebih maksimal, saluran irigasi ini kita buat permanen menggunakan konstruksi pasangan batu dengan dua sisi saluran,” imbuhnya.

Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Rahmanto menambahkan bahwa realisasi kegiatan RJIT sudah mencapai 100 persen.

"Spesifikasi panjang saluran 168 meter dan lebar penampang luar 80 cm untuk mengairi sawah 50 Hektare" ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa dalam konteks peningkatan intensitas pertanaman, petani dapat mempertahankan indeks IP yang sudah terjadi selama dua kali dalam setahun.

"Pada lokasi ini, IP 200 atau dua kali tanam dalam satu tahun. Dampak lain dari rehabilitasi saluran ini adalah dapat dilakukannya percepatan tanam," imbuhnya.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.