Sukses

Jelang Lebaran, Pemerintah Kebut Impor Daging dan Kedelai

Pemerintah mempercepat impor sejumlah bahan pangan jelang lebaran, seperti daging dan kedelai

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan persiapan stok pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah atau Lebaran sudah hampir selesai. Sejauh ini persiapan stok pangan tersebut telah sesuai rencana dan hampir 90 persen selesai. 

“Persiapan lebaran tadi hampir 90 persen, on the track. Mudah-mudahan tidak ada masalah apa-apa,” kata Zulkifli Hasan dalam keterangan pers, dikutip Sabtu (25/3/2023). 

Ketua Partai Amanat Nasional ini memastikan ketersediaan pangan untuk masyarakat sudah cukup. Berbagai harga-harga kebutuhan pokok juga masih terkendali. 

“Ketersediaan pangan cukup sampai hari ini, harga masih terkendali,” katanya. 

Percepat Impor

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut berbagai kebutuhan pokok yang harus diimpor akan disegerakan prosesnya. Khususnya untuk komoditas daging merah dan kedelai.

Daging dan kedelai tentu kami minta supaya pengadaanya segera,” kata dia. 

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjamin ketersediaan stok komoditas pangan jelang Ramadan 2023. Sejumlah izin impor komoditas pun telah dikeluarkannya guna menjaga pasokan pangan di bulan suci nanti.

Kendati begitu, dia menyoroti sejumlah harga pangan yang saat ini masih terpantau tinggi di pasaran. Menurut dia, itu jadi PR bersama yang harus segera diselesaikan.

"Kita sedang kerja keras agar persediaan apapun ada lebih banyak. Kita harap masyarakat tidak usah khawatir, segala hal ada. Tinggal sekarang harganya harus bisa terjangkau, itu yang sedang kita persiapkan," ujar Zulkifli.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bisa Eksekusi

Dia menyebut izin impor sejumlah komoditas pangan dasar yang telah dikeluarkan. Dia juga meyakini itu bisa segera dieksekusi sebelum bulan Ramadan 2023 yang tinggal menunggu beberapa hari lagi.

“Ya semua kan sudah. Kedelai, ya itu. Terus terigu, gula, apa lagi ya, daging. Semua lah sudah siap, mudah-mudahan, Insya Allah," ungkap Mendag.

Lebih khusus, dia menyoroti izin impor gula yang di pasar internasional terus mengalami kenaikan harga. 

"Impor gula udah ada banyak, siap. Mungkin harganya ya sekarang. Harganya kan saya dapat informasi harga internasionalnya naik. Kalau harga internasional naik tentu pengusaha kita kan lihat," tuturnya.

3 dari 4 halaman

Mendag: Anggaran Buka Puasa Bersama Pejabat untuk Bantuan Warga

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan anggaran buka puasa bersama untuk jajaran pejabat pemerintah akan dialihkan menjadi anggaran bantuan kepada masyarakat, seperti untuk bantuan bahan pangan pokok.

"Saya, semua, tidak boleh buka puasa bareng. Itu maksudnya kalau ada anggaran, anggarannya itu dipakai untuk memberi bantuan kepada masyarakat yang lebih perlu," kata Zulkifil di Istana Kepresidenan, dikutip dari Antara, Kamis, Jumat (24/3/2023).

Zulkifli mengatakan anggaran buka puasa bersama di kalangan pejabat pemerintahan akan lebih bermanfaat jika bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Kalau makan bareng, buka bareng, yang makan kita-kita juga. Tapi, kalau anggaran itu yang di kabupaten, di kota, di provinsi yang di kementerian, anggaran itu bisa diberikan sembako kepada masyarakat agar lebih bermanfaat," kata Zulkifli.

 

4 dari 4 halaman

Arahan Jokowi

Sebelumnya, beredar surat tertanggal 21 Maret 2023 dengan kop Sekretariat Kabinet bernomor R-38/Seskab/DKK/03/2023 yang bersifat rahasia dan ditujukan kepada Menteri Kabinet Indonesia Maju, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri dan Kepala Badan/Lembaga.

Surat itu berisi arahan Presiden Joko Widodo yang berisi tiga poin, yakni: pertama soal penanganan COVID-19 yang saat ini dalam transisi pandemi menuju endemi sehingga masih diperlukan kehati-hatian. Kedua, peniadaan pelaksanaan kegiatan buka puasa bersama pada bulan suci Ramadhan 1444 H dan ketiga, Menteri Dalam Negeri diminta menindaklanjuti arahan tersebut kepada para gubernur, bupati, dan wali kota.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada Kamis (23/3) mengklarifikasi bahwa surat berisi arahan Jokowi tersebut ditujukan hanya kepada para menteri/pejabat pemerintahan dan tidak berlaku bagi masyarakat umum.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.