Sukses

Kelompok Tani Sri Wangun Sari di Kuningan Terima Bantuan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier

Liputan6.com, Kuningan Bantuan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) untuk para petani terus diberikan oleh Kementerian Pertanian. Kali ini, Kelompok Tani Sri Wangun Sari di Desa Kertawinangun, Kecamatan Mandiracan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat menerima bantuan tersebut.

RJIT di wilayah ini memiliki panjang 180 meter, dengan lebar 40 cm dan kedalaman 40 cm. Sedangkan, wilayah sawah yang akan diariri oleh air seluas 50 hektare.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa perbaikan jaringan irigasi ini diharapkan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) hingga 225. Semula, IP berada di angka 185 dengan rata-rata produksi 6 ton per hektare.

"Kebutuhan air dalam usaha tani sangatlah penting, aliran-aliran air dari sumber air yang tidak bisa sampai ke lahan sawah dan tidak dapat dimanfaatkan oleh petani dapat dibantu alirannya melalui jaringan irigasi tersier. Jaringan irigasi tersier adalah komponen mutlak dalam jaringan sistem irigasi," ujarnya.

Mentan SYL juga menjelaskan bahwa jaringan irigasi tersier ini masuk ke wilayah persawahan dan langsung berhubungan dengan para petani. Dari hal itu, akan berdampak langsung kepada petani dari sisi penambahan Indeks Pertanaman (IP).

“Dengan adanya program rehabilitasi jaringan irigasi tersier, maka ada peningkatan pada indeks tanam petani, yang sebelumnya hanya sekali setahun menjadi dua kali,” katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sistem Swakelola Petani

Di lain kesempatan, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengungkapkan bahwa RJIT merupakan sesuatu hal yang sesuai dengan kebutuhan petani. Ia juga mengatakan bahwa sebagian besar dananya disalurkan melalui sistem swakelola petani.

"Dengan swakelola oleh petani, jaringan irigasi tersier yang direhabilitasi umumnya akan lebih bagus dan petani merasa lebih memiliki. Kita membangun secara bertahap berdasarkan kebutuhan masyarakat petani," tuturnya.

Ali Jamil juga mengatakan bahwa rumus program RJIT adalah jaringan sudah rusak, terdapat sawah yang diairi, terdapat sumber air, dan petani. Baginya, dengan diserahkan RJIT ini kepada kelompok tani, maka pembangunan jaringan irigasinya akan dilakukan secara gotong royong atau swakelola.

"Nanti dinas bisa meneruskannya ke Ditjen PSP untuk ditindaklanjuti. Bantuan ini diharapkan bisa membantu petani yang tujuannya bisa mensejahterakan petani," katanya.

Ali Jamil juga mengingatkan kepada masyarakat petani yang membutuhkan bantuan RJIT, dapat langsung mengajukan ke Dinas Pertanian Kabupaten/Kota di masing-masing wilayahnya.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.