Sukses

Kerja Sama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle Berdampak Signifikan ke Kesejahteraan

Kerja sama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan dampak yang cukup signifikan bagi kesejahteraan masyarakat di kawasan.

Liputan6.com, Jakarta- Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi memimpin Delegasi Indonesia pada Pertemuan Strategic Planning Meeting (SPM) Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) yang dilaksanakan di Bangkok, Thailand, pada Selasa 21 Maret 2023.

Dalam pertemuan ini, delegasi Indonesia mengusulkan  penguatan kerja sama baik perencanaan hingga pelaksanaan dari sejumlah program IMT-GT agar manfaat yang dihasilkan mampu menjangkau hingga berbagai daerah di masing-masing negara.

Edi Prio Pambudi menjelaskan, kerja sama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan dampak yang cukup signifikan bagi kesejahteraan masyarakat di kawasan. Untuk itu diperlukan penguatan kerja sama.

“Kerja sama IMT-GT perlu memperhitungkan risiko dan peluang dari dinamika dan megatren global, untuk mewujudkan Visi IMT-GT 2036,” ungkap Edi Prio Pambudi dalam keterangan tertulis, Rabu (22/3/2023). 

Dalam kesempatan tersebut, terdapat 8 bidang Kerja sama yang dilaporkan, antara lain pertanian, pariwisata, produk halal, transformasi digital, perdagangan dan investasi, lingkungan, konektivitas, serta pengembangan sumber daya manusia. Selain itu juga dilaporkan perkembangan kerja sama akademisi (University Network) serta sektor usaha (Joint Business Council).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Agenda Prioritas

Selanjutnya, pertemuan tersebut juga membahas rangkaian agenda prioritas tahun 2023, antara lain KTT IMT-GT ke-15 yang akan berlangsung disela-sela KTT ASEAN ke-42 pada bulan Mei mendatang, Perayaan 30 tahun IMT-GT, dan IMT-GT Visit Year 2023-2025.

Rangkaian kegiatan tersebut diharapkan akan dapat mengampanyekan manfaat kerja sama subregional serta berkontribusi dalam menghadapi tantangan mekanisme institusional maupun dinamika regional dan global.

“30 tahun merupakan usia ideal bagi Kerja sama IMT-GT untuk melakukan refleksi dan berperan aktif dalam krisis multidimensi yang saat ini terjadi dan yang akan datang,” tutur Deputi Edi.

Lebih lanjut, Edi menekankan 4 hal penting untuk menjadi perhatian ke depan. Pertama, penguatan konektifitas untuk memperlancar aliran barang, orang dan modal, serta penguatan supply chain.

Kedua, adopsi teknologi digital, termasuk dalam pengembangan UMKM. Ketiga, percepatan transisi energi. Keempat, memanfaatkan posisi dan ketersediaan komoditas strategis IMT-GT dalam perdagangan global.

 

3 dari 3 halaman

Ketahanan Pangan

Secara khusus, Deputi Edi juga menyampaikan arahan terkait ketahanan pangan dan keberlanjutan sektor pertanian, pembukaan kembali tempat wisata dengan melibatkan semua pihak, program IMT-GT sebagai halal hub kawasan dengan menggandeng UNINET dan dunia usaha, konektifitas antarpulau dan daratan benua, tranformasi digital subkawasan, peran dunia usaha di kawasan untuk berpartisipasi pada side event pameran UMKM dalam PTM IMT-GT di Batam September 2023, penguatan kerja sama TVET, serta dukungan bagi program green dan blue economy.

Menutup pertemuan, sejumlah Senior Official juga memberikan arahan kepada Working Group terkait proyek-proyek berjalan dan usulan proyek baru. Perlu adanya sinergi dan kerja sama yang erat antar stakeholder untuk mewujudkan proyek, terutama bagi proyek yang sedang on-going.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.